kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Refinancing, Gajah Tunggal (GJTL) berencana terbitkan surat utang US$ 270 juta


Selasa, 09 Februari 2021 / 07:00 WIB
Refinancing, Gajah Tunggal (GJTL) berencana terbitkan surat utang US$ 270 juta


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) berencana untuk menerbitkan surat utang atau notes dengan jumlah pokok sebesar-besarnya US$ 270 juta atau dalam mata uang lain yang ditentukan oleh Direksi Perseroan dan akan jatuh tempo selambat-lambatnya pada tahun 2026 atau jangka waktu lain yang ditentukan oleh Direksi GJTL.

Nantinya surat utang ini akan dijamin dengan seluruh atau sebagian besar harta kekayaan GJTL dan/atau entitas anak Perseroan melalui jaminan perusahaan dan agunan. Bunga dari surat utang ini nanti sebesar-besarnya 9% bergantung pada kondisi pasar.

Dana hasil penerbitan surat utang baru yang akan diterbitkan oleh GJTL tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya pembiayaan kembali (refinancing cost) akan digunakan untuk melunasi surat utang lama.

Baca Juga: Ini rekomendasi beli untuk saham TINS, BBTN, GJTL, RALS dan SMGR pada hari ini (8/2)

"Selanjutnya rencana transaksi akan dilaksanakan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan di bidang Pasar Modal yang berlaku secara khusus POJK No. 17/2020 dan POJK No. 31/2015," kata manajemen GJTL dalam keterbukaan informasi, Senin (8/2).

Lebih lanjut alasan penerbitan surat utang ini lantaran pada tahun 2017, GJTL menerbitkan surat utang lama yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Agustus 2022 dan Perseroan bermaksud untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) atas Surat Utang Lama.

Opsi-opsi pembiayaan kembali (refinancing) yang akan dipilih Perseroan adalah kombinasi dari beberapa skema pembiayaan, antara lain: pinjaman bank (bilateral loan), pinjaman gabungan beberapa bank dan lembaga keuangan (syndicated loan), dan penerbitan Surat Utang Baru.

Rencana transaksi ini adalah transaksi untuk memperoleh pendanaan, dari pihak yang tidak terafiliasi dengan perusahaan, yaitu para investor global, melalui penerbitan Surat Utang Baru oleh Perseroan serta memperluas dan mendiversifikasi basis kreditur sehingga Perseroan memiliki akses untuk mengumpulkan pendanaan semakin luas.

Baca Juga: Lo Kheng Hong tambah kepemilikan saham di Gajah Tunggal (GJTL)

Surat Utang Baru tersebut tidak ditawarkan atau dijual di Indonesia atau kepada warga negara Indonesia, penduduk Indonesia atau badan hukum Indonesia.

Surat Utang tidak dan tidak akan didaftarkan atau disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.04/2019 tentang Penerbitan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk yang Dilakukan Tanpa Penawaran Umum, serta peraturan-peraturan pelaksananya, dan oleh karena itu tidak boleh ditawarkan atau dijual di Indonesia atau kepada warga negara Indonesia, penduduk Indonesia atau badan hukum Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×