kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Q1-2018, 7 pengembang besar Tanah Air raup marketing sales Rp 8,4 triliun


Rabu, 18 April 2018 / 18:44 WIB
Q1-2018, 7 pengembang besar Tanah Air raup marketing sales Rp 8,4 triliun
ILUSTRASI. Booth Pengembang Grup Ciputra (CTRA)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan properti selama tiga bulan pertama tahun ini mulai menunjukkan pergerakan positif. Hal itu bisa dilihat dari pencapaian pra-penjualan atau marketing sales sejumlah pengembang besar di kuartal I 2018 lalu.

Dari tujuh pengembang yang sudah melaporkan pencapaiannya, hanya satu perusahaan yang mengalami penurunan penjualan pemasaran. Sementara enam lagi mencatatkan pertumbuhan besar jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017.

Total marketing sales yang dicatatkan ketujuh pengembang ini mencapai Rp 8,41 triliun pada akhir kuartal I-2018 atau tumbuh sekitar 67,86% dari pencapaian mereka di kuartal I-2017 yang hanya mencapai Rp 5,01 triliun.

1. Ciputra Development Tbk (CTRA)
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berhasil membukukan marketing sales atau pra-penjualan Rp 1,61 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Pencapaian tersebut sekitar 20,9% dari total target yang ditetapkan perusahaan tahun ini yaitu Rp 7,7 triliun. 

Jumlah tersebut juga tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 33% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang hanya mencapai Rp 1,2 triliun.

Dengan pencapaian awal tahun itu, Tulus Santoso, Direktur CTRA optimistis penjualan properti tahun ini akan membaik dan bisa mencapai target. "Proyek landed house menyumbang sekitar 78% dari capaian itu, proyek high-rise berkontribusi 19%, dan strata title office 2%." kata Tulus pada Kontan.co.id, Selasa (17/4). Strategi tahun ini, Ciputra Development akan lebih fokus pada properti segmen menengah dan menengah ke bawah. 

2. Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Pada periode Januari-Maret, pengembang BSD City ini mampu mengantongi marketing sales Rp 2,52 triliun. Angka ini sekitar 35% dari target Rp 7,2 triliun tahun ini.

Pencapaian itu tumbuh 58% dari kuartal I 2017 yang hanya membukukan pra penjualan Rp 1,59 triliun. Penjualan rumah tapak meyumbang 26%, tanah kavling 26%, apartemen 28%, dan ruko 8%.

BSDE berhasil menjual 475 unit rumah tapak senilai Rp 956 miliar atau meningkat 129% dari kuartal I tahun lalu. Penjualan terutama disumbang dari peluncuran kluster terbaru yaitu Zora, Jadeite dan Tevana di BSD city. Sedangkan penjualan apartemen meningkat 1.229% year on year menjadi Rp 718,2 miliar, penjualan lahan meningkat 404 %, dan penjualan ruko tumbuh 30%.

3. PT Intiland Development Tbk (DILD
Intiland meraih pra penjualan Rp 966 miliar atau 29,3% dari Rp 3,3 triliun target 2018. Perolehan tersebut melonjak 309% dari periode Januari-Maret 2017 yang hanya membukukan Rp 236 miliar. Sekitar 78% dari capaian tersebut disumbang dari penjualan apartemen Fifty Seven Promenade yang dirilis sejak Agustus 2017.

"Segmen mixed used dan high rise mengkontribusi 85% terhadap marketing sales DILD kuartal I, perumahan menyumbang 10%, dan lahan industri 5%."ungkap Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland.

4. PT PP Properti Tbk (PPRO)
Anak usaha PT PP Tbk yang fokus bermain di properti ini membukukan marketing sales Rp 703 miliar atau 18,5% dari total target Rp 3,8 triliun tahun ini. Capaian itu meningkat 9,3% dari kuartal I 2017 lalu yang hanya mencapai Rp 643 miliar.

Indryanto, Direktur Keuangan PPRO juga sangat optimis penjualan perusahaan tahun ini akan meningkat. PP Properti akan mengandalkan penjualan buck sales atau borongan untuk mencapai target marketing sales Rp 3,8 triliun.

"Kami sedang menjajaki penjualan buck sales sekitar Rp 2,65 triliun di sejumlah proyek kami. Sekitar Rp 2 triliun akan dibeli oleh perusahaan asing yang nantinya akan mereka kelola bisa jadi hotel ataua apartemen sewa. Dalam waktu dekat, ini sudah akan deal," kata Indar.

5. PT Alam Sutera Tbk (ASRI)
Alam Sutera berhasil meraup Rp 1,42 triliun pra penjualan atau 35,5% dari target Rp 4 triliun. Pencapaian itu melesat 283,7 % dibandingkan kuartal I 2017 yang hanya membukukan Rp 370 miliar.

6. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN
Perusahaan membukukan marketing sales Rp 600 miliar, tumbuh 100% dari periode yang sama tahun lalu. Pencapaian kuartal I tersebut setara 12,2% dari target perusahaan tahun ini.

Melihat pencapaian kuartal I tersebut, Indra Antono, Wakil Direktur APLN yakin penjualan properti perusahaan tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. "Keadaan tahun ini akan membaik." ujarnya.

Indra yakin target yang mereka tetapkan tahun ini bisa tetap tercapai dengan strategi yang sudah disiapkan perseroan. Tahun ini, APLN akan banyak mengandalkan penjualan tanah kavling komersial di dua kawasan yang mereka kembangkan yaitu Podomoro Park Bandung dan Podomoro Golf View Cimanggis.

"Kami akan banyak melakukan penjualan lahan kavling ke sektor-sektor pendididikan untuk dibangun sekolah atau perguruan tinggi. Di Podomoro Golf View, dalam waktu dekat kami akan tandatangan kerjasama penjualan dengan salah satu Univesitas," Ungkap Indra. 

7. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
Dari pengembang raksasa yang sudah memperlihatkan laporan keuangannya, Pakuwon yang mengalami penurunan marketing sales sepanjang kuartal  I.

Pengembang Kota Kasablanka, Gandaria City itu hanya mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp 605,14 triliun atau turun 7,4% dari periode yang sama di 2017. Capaian itu setara 23,2% dari total target tahun ini.

Tabel pencapaian marketing sales Q1

  Q1-2018 Q1-2017
CTRA 1,61 T 1,21 T 33,06%
BSDE 2,51 T 1,59 T 57,86%
PPRO 703 M 643 M 9,33%
ASRI 1,42 T 370 M 283,78%
DILD 966 M 236 M 309,32%
APLN 600 M 300 M 100%
PWON 605,14 M 653,96 M -7,46%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×