kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTPP bentuk dua anak usaha baru


Rabu, 13 Maret 2013 / 10:33 WIB
PTPP bentuk dua anak usaha baru
ILUSTRASI. Kontan - Bank BTN Kilas Finansial Online


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Perusahaan konstruksi plat merah, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP), segera merealisasikan membentuk dua anak usaha baru tahun ini. Kedua anak usaha ini akan fokus di bisnis properti dan produksi beton pracetak. Pembentukan lini bisnis anyar ini untuk memperkuat usaha konstruksi yang menjadi core business.

Betty Ariana, Sekretaris Korporat PP bilang, perusahaannya sudah menyiapkan modal sekitar Rp 100 miliar untuk mendirikan dua anak usaha yang namanya masih dirahasiakan itu. Anak usaha properti bakal mendapat kucuran modal Rp 70 miliar dan sisanya, Rp 30 miliar, untuk usaha beton pracetak.

Anak usaha beton pracetak bisa beroperasi paling cepat akhir Maret atau awal April 2013. Nantinya, perusahaan ini akan memasok kebutuhan beton pracetak ke PP dan pihak ketiga. "Kami melihat permintaan beton pracetak dan tiang pancang sangat besar, apalagi proyek infrastruktur sedang marak," terang Betty, Senin (11/3).

Bila anak usaha ini berdiri, PP langsung memulai produksi di pabrik yang mereka sewa di kawasan industri Cilegon, Banten. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 500 meter tiang pancang per hari. Untuk anak usaha properti, akan menyusul beroperasi di semester kedua tahun ini.

Wacana pemisahan lini usaha (spin off) properti PP sebetulnya sudah terdengar satu tahun terakhir ini. Namun, realisasinya terus mundur. "Kami butuh waktu untuk menyediakan lahan yang bakal kami kembangkan untuk anak usaha," ucapnya.

Rencananya, anak usaha  PP di sektor properti bakal menggarap dua lahan milik sendiri di Jakarta dan Surabaya dengan luas masing-masing sekitar 20 hektare dan empat hektare. Pengerjaan proyek itu dimulai akhir tahun ini.

Di atas kedua lahan tersebut, PP akan mendirikan proyek multiguna (mixed used) berupa apartemen di tahap pertama dan fasilitas komersial di tahap selanjutnya.

Selain itu, PP juga berencana mengalihkan pengelolaan jaringan Park Hotel kepada anak usaha propertinya. Saat ini, PP baru memiliki dua Park Hotel yang beroperasi di Jakarta dan Bandung.

Ke depan, PP menargetkan membangun dua Park Hotel saban tahun sampai memiliki sembilan hotel. PTPP sudah membidik beberapa lokasi hotel, antara lain di Surabaya, Bali, dan Makassar.

Namun, anak usaha properti dan produksi beton pracetak diperkirakan baru akan memberi kontribusi signifikan mulai tahun depan. Misalnya, bisnis properti diproyeksikan bisa menyumbang 7% dari total pendapatan PP. Saat ini, kontribusi bisnis properti baru mencapai sekitar 5% dari total pendapatan PP.

Sampai akhir Februari 2013, PP mengantongi kontrak proyek baru sebesar Rp 2,36 triliun atau sekitar 12% dari total target nilai kontrak di 2013 yang sebesar Rp 19,7 triliun. Target ini naik tipis dari hasil nilai kontrak tahun lalu yang sebesar Rp 19,5 triliun. "Sebenarnya pertumbuhannya normal. Tahun lalu, kontrak sangat tinggi karena kami mendapat proyek extraordinary, yaitu Terminal Petikemas Kalibaru," jelas Bety.

Tahun ini, kontrak yang didapat PP didominasi oleh sektor konstruksi berupa gedung bertingkat. Misalnya, JW Marriot Hotel, Uluwatu Hotel, Tunjungan Plaza V Surabaya, serta Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Selain itu, PP juga tengah membangun jalur rel kereta api PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Sumatra Selatan untuk angkutan tambang batubara.

Tahun ini, PP mengalokasian belanja modal Rp 460 miliar. Sebagian besar dipakai untuk penyertaan modal di proyek pembangkit listrik, jalan tol, pelabuhan, pabrik beton pracetak, dan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×