kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTBA dukung kebijakan ESDM untuk kontrol produksi batubara


Minggu, 12 Januari 2020 / 14:00 WIB
PTBA dukung kebijakan ESDM untuk kontrol produksi batubara
ILUSTRASI. Suasana penambangan batubara menggunakan bucket wheel escavator di lokasi penambangan batubara PT. Bukit Asam (PTBA) di Tanjung Enim, Sumatra Selatan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mendukung kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengontrol produksi batubara domestik. Emiten pelat merah ini bakal mendukung penuh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tersebut guna mengangkat harga batubara dunia.

Sekretaris Perusahaan PTBA Suherman mengatakan, pemerintah sebagai regulator tentu telah memiliki aturan main yang harus dipatuhi oleh semua perusahaan batubara.

Tahun lalu, PTBA  menargetkan volume produksi batubara sekitar 28 juta ton. Untuk tahun ini, Suherman memproyeksikan, target produksi batubara PTBA diupayakan meningkat dari tahun lalu.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Siap Alihkan 330,29 Juta Saham Treasuri

Namun, dia tidak menampik adanya kemungkinan revisi target produksi batubara tahun ini. “Soal merevisi target (produksi) dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan regulasi yang ditetapkan,” ujar Suherman kepada Kontan.co.id, Jumat (10/1).

Lebih lanjut, Suherman menilai pembatasan produksi ini bakal membawa angin segar terhadap harga batubara. Hal ini sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan yakni ketika pasokan diturunkan namun dengan jumlah permintaan yang tetap, maka harga akan beranjak naik.

PTBA memandang prospek harga batubara di masa depan masih cukup baik dan berpotensi untuk rebound ke titik yang lebih tinggi,” tegas dia.

Baca Juga: Begini antisipasi Bukit Asam (PTBA) mempertahankan produksi batubara di musim hujan

Tahun ini, PTBA menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 4 triliun. Capex ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis hilirisasi yakni pengembangan gasifikasi batubara.

Selain itu, perusahaan batubara ini juga bakal menggunakan capex untuk mengembangkan bisnis pengangkutan batubara dan pengerjaan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel 8.

Pada perdagangan Jumat (10/1), saham PTBA ditutup menguat 4,12% ke level Rp 2.780 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×