kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek Charoen Pokphand belum aman


Jumat, 05 Januari 2018 / 08:00 WIB
Prospek Charoen Pokphand belum aman


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) diprediksi bakal membaik tahun ini. Perkiraan itu disandarkan pada mulai stabilnya biaya bahan baku produksi. 

Hingga kuartal III-2017 lalu, kinerja CPIN memang merosot lantaran ada kenaikan harga pokok penjualan (HPP). Pada periode itu, sejatinya CPIN membukukan kenaikan penjualan 33% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 37,5 triliun. Namun, laba bersihnya merosot 22,7% menjadi Rp 1,9 triliun. 

Joni Wintarja, Analis NH Korindo, mengatakan, kenaikan HPP terjadi di tiga divisi utama CPIN. "Ini karena harga jagung lokal naik 12% ," kata Joni, Kamis (4/1).

Kebijakan Kementerian Pertanian menutup impor jagung memang menjadi tekanan bagi para pebisnis pakan ternak. Tapi Joni mencermati, harga jagung lokal mulai turun 9% dari November hingga Desember 2017 lalu.

Menurut dia, ada kemungkinan harga jagung bisa kembali stabil di harga Rp 3.700 per kilogram pada tahun ini. Sehingga, tekanan margin dari segmen ini bisa berkurang.

Adeline Solaiman, Analis Danareksa Sekuritas, mengatakan, CPIN juga diuntungkan lantaran punya bisnis berskala ekonomi besar. "Jadi CPIN bisa hedging lebih baik dibandingkan emiten poultry yang lebih kecil," jelas dia.

Joni juga bilang, HPP divisi ayam olahan CPIN mulai menurun dibandingkan kuartal sebelumnya. Tapi, HPP dari bisnis day old chick (DOC) masih meningkat karena ada kelebihan suplai di pasar.

Kelebihan pasokan

Isu kelebihan pasokan (oversupply) daging ayam masih menjadi sentimen negatif bagi emiten poultry tahun ini. Di sisi lain, Adeline memproyeksikan, harga jual rata-rata pada tahun ini cenderung stabil dan tumbuh 1%-2%. Kinerja CPIN juga akan didukung dengan daya beli masyarakat yang meningkat.

Menurut Joni, divisi ayam olahan mampu menyokong pertumbuhan kinerja CPIN, meski kontribusinya baru sekitar 8% terhadap pendapatan. Hingga akhir tahun, ia memprediksi, penjualan CPIN akan tumbuh 11,8% jadi Rp 56,42 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp 3,52 triliun. 

Sementara menurut perhitungan Adeline, CPIN mampu meraih pendapatan Rp 56,5 triliun atau naik 11,6%. Sedangkan laba bersihnya bisa naik 32,2% menjadi Rp 3,4 triliun. Namun, Adeline masih merekomendasikan hold saham CPIN dengan target harga Rp 3.100 per saham.

Joni merekomendasikan buy CPIN dengan target harga Rp 4.160. Sedangkan Vanessa Karmajaya, Analis Yuanta Sekuritas, memberi rekomendasi hold untuk saham CPIN, dengan target harga Rp 2.850 per saham. Kemarin harga CPIN naik 6,59% ke level Rp 3.560 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×