kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,30   7,70   0.78%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek Alam Sutera untuk jangka panjang


Rabu, 29 Agustus 2012 / 08:08 WIB
Prospek Alam Sutera untuk jangka panjang


Reporter: Muhammad Khairul | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Alam Sutera Realty Tbk terus mengepakkan sayap bisnisnya. Selain menggarap proyek perumahan, Alam Sutera siap mengembangkan bisnis pariwisata.

Emiten properti berkode saham ASRI ini baru saja mengambil alih mayoritas saham obyek wisata budaya di Bali, yakni Taman Wisata Garuda Wisnu Kencana dengan nilai transaksi Rp 813 miliar (KONTAN 1 Agustus 2012).

Analis Danareksa Sekuritas Anindya Saraswati, menyebutkan akuisisi Garuda Wisnu Kencana belum dapat dievaluasi saat ini karena merupakan pengembangan jangka panjang. Luas kawasan Garuda Wisnu mencapai 60 ha. Alam Sutera akan mengembangkan setengah dari total luas lahan itu sebagai tempat pariwisata Cultural Park.

Di lokasi itu, Alam Sutera kini meneruskan pembangunan patung garuda yang diprediksi memakan waktu hingga dua tahun. “Karena akan dibuat
besar, lebih tinggi dari patung Liberty di New York. Mereka mau membuat semacam land mark Indonesia,” kata Anindya.

Prospek bisnis Garuda Wisnu Kencana sejatinya positf. Namun Danareksa memperkirakan dalam jangka pendek, taman wisata tersebut belum memberikan efek yang positif ke perseroan.

Yang pasti, dengan mengembangkan taman wisata Garuda Wisnu Kencana, manajemen Alam Sutera mengincar pendapatan berulang alias recurring income. Anindya bilang, porsi pendapatan berulang bagi ASRI masih relatif kecil, yakni di bawah 5% terhadap total pendapatan. Jadi,
pengembangan Garuda Wisnu Kencana bisa mendongkrak porsi recurring income bagi Alam Sutera.

Perseroan menargetkan jumlah pengunjung ke kawasan Garuda Wisnu Kencana mencapai 2 juta wisatawan per tahun. Sebagai gambaran, "Tingkat kunjungan ke kawasan Tanah Lot Bali bisa mencapai 6.000 wisatawan per hari. Jadi target itu masuk akal,” ungkap Anindya.

Ketika taman wisata Garuda Wisnu ramai dikunjungi, Alam Sutera bakal mengembangkan 30 ha sisa lahan di kompleks tersebut untuk membangun properti. Selain meraup recurring income dari kunjungan wisatawan, ASRI akan meraih pendapatan dari penjualan properti.

Tapi sampai kini belum jelas perusahaan akan membangun proyek apa. "Lokasi itu bisa untuk hotel, resort, dan sebagainya. Kalau sudah ramai, harga tanah di sekitarnya akan naik,” ujar Anindya.

Di tahun ini, Alam Sutera masih mengandalkan proyek properti di Serpong dan Pasar Kemis Tangerang.

Anthony Yunus, analis Kim Eng Securities, menargetkan penjualan ASRI tahun ini mencapai Rp 2,35 triliun. Proyeksi itu naik 70% dari tahun lalu. Adapun laba bersihnya diperkirakan Rp 1 triliun, atau tumbuh 66% dari tahun lalu.

Anindya dan Anthony merekomendasikan buy saham ASRI dengan target harga masing-masing Rp 760 dan Rp 770 per saham.

Analis Trimegah Securities Richardo Putra Waluyo juga menyarankan buy ASRI dengan target Rp 700 per saham. Harga saham ASRI, Selasa (28/8), menurun 2,11% menjadi Rp 465 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×