kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proses akuisisi Link Net, empat perusahaan Malaysia & Jepang jadi calon investor baru


Senin, 05 Oktober 2020 / 22:19 WIB
Proses akuisisi Link Net, empat perusahaan Malaysia & Jepang jadi calon investor baru


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses akuisisi mayoritas saham emiten penyedia televisi kabel dan internet broadband PT Link Net Tbk (LINK) terus berlanjut. Saat ini, ada empat perusahaan asal Malaysia dan Jepang yang sedang dalam tahap intensif due diligence untuk mengambil alih kepemilikan perusahaan ini.

Direktur Utama Link Net Marlo Budiman mengatakan, dua investor strategis bergerak di bidang usaha yang sama dengan LINK, yakni telecommunication media technology (TMT). "Sementara dua lainnya merupakan long-term financial investors yang memiliki fund & global operation yang besar," ungkap Marlo kepada Kontan.co.id, Senin (5/10).

Menurut Marlo, nantinya akan ada satu hingga dua perusahaan yang bisa mengakuisisi LINK, dengan catatan investor tersebut merupakan konsorsium dua pihak. Sebagaimana diketahui, Grup Lippo melalui PT First Media Tbk (KBLV) dan perusahaan private equity global CVC Capital Partners lewat Asia Link Dewa Pte Ltd akan melepas seluruh kepemilikan saham di LINK.

Berdasarkan data RTI, per Agustus 2020, Asia Link Dewa Pte. Ltd. menggenggam 35,55% saham LINK dan KLBV 27,90%. "Setelah kepemilikan CVC dan Lippo diambil alih oleh investor baru akan terjadi perubahan saham pengendali," ucap Marlo. Dia memperkirakan, transaksi pengambilalihan ini bakal selesai pada akhir tahun 2020.

Baca Juga: Link Net (LINK) ketiban berkah dari PSBB Jakarta jilid II

Sementara itu, berdasarkan kabar yang beredar di pasar, PT XL Axiata Tbk (EXCL) disebut sebagai salah satu calon investor yang berminat mengakuisisi LINK. Akan tetapi, saat dikonfirmasi Kontan.co.id, manajemen XL Axiata menyatakan tidak bisa memberikan komentar.

"Kami melihat hal itu hanya sebagai rumor dan terlalu spekulatif," kata Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih. Meskipun begitu, menurut dia, XL Axiata selalu terbuka dengan berbagai peluang, termasuk ekspansi anorganik untuk mengembangkan bisnis yang ada.

Pada perdagangan Senin (5/10), saham LINK melesat 19,40% ke level Rp 2.400 per saham. Dalam tiga hari perdagangan terakhir, saham LINK selalu berakhir di zona hijau dengan akumulasi kenaikan 33%.

Baca Juga: First Media Ketiban Berkah PSBB, Saham LINK Ramai Rekomendasi Beli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×