kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen Michael Kors di Indonesia patok harga IPO Rp 260-Rp 300


Rabu, 29 Mei 2019 / 11:23 WIB
Produsen Michael Kors di Indonesia patok harga IPO Rp 260-Rp 300


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen pakaian merk ternama Michael Kors, Calvin Klein, Tommy Hilfiger, DKNY, hingga American Eagle di Indonesia yaitu PT Golden Flower sudah resmi menyelesaikan tahap penawaran awal saham pada tanggal 17 Mei hingga 27 Mei 2019.

“Ya, sudah selesai prosesnya,” kata John Octavianus, Head of Investment UOB Kay Hian, yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek, Selasa (28/5). John menambahkan penawaran awal harga saham perusahaan garmen itu akan berada di level Rp 260 hingga Rp 300 per saham.

Rencananya perusahaan produsen aneka pakaian jadi itu akan menawarkan sebanyak 150 juta saham. Jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dengan proyeksi jumlah saham dan harga penawaran tersebut maka Golden Flower menargetkan dana segar sebesar Rp 39 miliar hingga Rp 45 miliar. Golden Flower akan menggunakan dana IPO untuk membeli bahan baku, biaya produksi, hingga biaya operasional pemasaran.

Perusahaan yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah ini akan menggelar penawaran umum pada 17-20 Juni 2019. Golden Flower menargetkan pencatatan saham pada 26 Juni 2019.

Sebelum ditawarkan kepada publik, modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan mencapai 600 juta saham. Sebanyak 99% dari jumlah saham itu atau sebesar 599,96 juta saham, dimiliki oleh PT Profashion Apparel.

Sedangkan sisanya dimiliki oleh oleh komisaris utama perusahaan Po Sun Kok sebanyak 0,07% atau sekitar 40.000 saham. Dari situ, total jumlah nilai nominal modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan sebesar Rp 60 miliar rupiah.

Pada tahun 2018 lalu, perusahaan ini meraih total penjualan sebesar Rp 438,45 miliar naik tipis 0,15% ketimbang tahun sebelumnya. Ekspor memiliki kontribusi paling besar bagi total pendapatan. Dari total pendapatan, porsi ekspor mencapai 95,44% atau sebesar Rp 418,44 miliar.

Dalam tiga tahun terakhir, laba perusahaan bisa dikatakan sangat fluktuatif. Bila menilik ikhtisar laporan keuangan, pada tahun 2016 total laba bersih komprehensif perusahaan ini tercatat sebesar Rp 47,44 miliar. Laba Golden Flower turun 82% menjadi Rp 8,24 miliar pada 2017 dan naik menjadi Rp 13,19 miliar di tahun lalu.

Per akhir Desember 2018, Golden Flower memiliki total aset Rp Rp 315,72 miliar dengan liabilitas Rp 203,42 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×