kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi pabrik di Tangerang belum optimal, laba Ever Shine kuartal I-2018 melorot


Rabu, 23 Mei 2018 / 20:34 WIB
Produksi pabrik di Tangerang belum optimal, laba Ever Shine kuartal I-2018 melorot
ILUSTRASI. Ever Shine Tex Tbk (ESTI)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ever Shine Textille Industry Tbk mengalami penurunan kinerja di kuartal I-2018. Hal tersebut disebabkan produksi perseroan pindah dari Bogor ke Tangerang, sehingga operasional pabrik belum berjalan penuh.

Erlien Lindawati Surianto, Corporate Secretary PT Ever Shine Textille Industry Tbk menilai, penurunan tersebut terjadi karena operasional pabrik, khususnya kain yang belum seutuhnya. Ia menjelaskan penurunan laba bersih perusahaan karena factory overheat cost fix yang sudah besar, tetapi produksi belum penuh.

Utility belum full, untuk kain sekitar 50%-60%, sedangkan untuk benang masih 70%,” ujar Erlien di Jakarta, Rabu (23/5).

Menilik laporan keuangan perusahaan, pada kuartal I-2018 perusahaan berkode emiten ESTI ini membukukan penjualan US$ 10,33 juta, turun 7,43% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih perusahaan pada kuartal I-2018 tercatat US$ 220.652, turun 74,17% dari periode yang sama tahun lalu.

Untuk bottom line yang turun signifikan, Erlien menjelaskan hal tersebut lantaran extra ordinary income yang didapatkan perusahaan tahun lalu dari penjualan tanah di Bogor tahun lalu. Walaupun begitu, Erlien menilai kinerja perusahaan semakin membaik. Hal tersebut lantaran perusahaan berhasil mencatatkan laba bruto positif di tahun 2017.

“Di 2017 kita catatkan gross income yang positif, sedangkan tahun 2016 masih rugi. Untuk kuartal I tahun ini terjadi penurunan karena produksi dari pabrik di Tangerang belum full,” ujar Erlien.

Sebagai catatan pabrik di Tangerang mengalami kemunduran operasi dari target selesai di Juni 2017 menjadi Desember 2017.

Hingga akhir tahun ini, ESTI menargetkan penjualan US$ 49 juta dengan laba komprehensif sebesar US$ 900.000.

Erlien bilang, untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan terus melakukan efisiensi dan meningkatkan penjualan. “Kami akan upayakan melalui penjualan dan efisiensi, khususnya di bagian energi dan transportasi. Sekarang pabrik sudah di Tangerang, sehingga itu bisa menekan biaya di transportasi,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyatakan dengan pemusatan produksi di Tangerang akan lebih memudahkan pengawasan, sehingga perusahaan optimistis dapat meningkatkan kinerja dengan lebih baik lagi. Sedangkan untuk penjualan, perseroan akan terus upayakan di pasar domestik dan pasar ekspor.

“Kami akan terus upayakan juga penjualan di pasar domestik dan pasar impor yang saat ini masing-masing masih berkontribusi sekitar 50%,” ujar Erlien.

Tahun ini, emiten dengan kode saham ESTI itu juga tidak menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex). Hal tersebut disebabkan perusahaan baru saja pindah pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×