kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Poundsterling menanti data ritel


Jumat, 25 April 2014 / 06:27 WIB
Poundsterling menanti data ritel
ILUSTRASI. Cek Syarat dan Cara Daftar Rekrutmen Bersama BUMN 2022 Batch 2 yang Segera Dibuka.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Poundsterling bergerak mendatar terhadap mata uang utama lainnya. Ini karena, pelaku pasar tengah menanti rilis data penjualan ritel Inggris.

Mengutip Bloomberg, Kamis (24/4) sampai pukul 17.50 WIB, menunjukkan, pasangan EUR/GBP turun 0,03% dibanding hari sebelumnya menjadi 0,8236. Pasangan GBP/AUD naik 0,22% menjadi 1,8101. Namun, pairing GBP/USD turun 0,02% ke 1,6778.

Para analis menilai, pergerakan poundsterling yang mendatar ini karena menanti rilis data penjualan ritel Inggris. "Data ini diprediksi positif dan bisa memberi tenaga bagi poundsterling," ujar Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures.

Penjualan ritel tahunan Inggris ini diprediksi meningkat dari 3,7% menjadi 3,8%. Namun, penjualan ritel bulanan yakni per Maret 2013 minus 0,4%. Angka ini lebih rendah dari sebelumnya yang tumbuh 1,7%.

Zulfirman bilang, poundsterling memang menguat terhadap euro namun, penguatannya masih sangat tipis. Dia melihat, euro juga mempunyai katalis positif dari indeks sektor bisnis Jerman yang masih positif yakni 107,3. Indeks ini lebih tinggi dari ekspektasi, 105,8.

Selain itu, Zulfirman menambahkan, terdapat perbedaan kebijakan moneter yang dianut masing-masing bank sentral. Jika Bank Sentral Eropa (ECB) tengah mengantisipasi pelonggaran moneter, namun, Bank Sentral Inggris (BoE) bersiap-siap menaikkan suku bunga pada tahun depan.

Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures menjelaskan, pasangan GBP/AUD masih naik karena data inflasi kuartalan Australia hanya mencapai 0,6%, lebih rendah dari ekspektasi.

Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research Divisi Treasury BNI menuturkan, pasangan GBP/USD turun karena BoE menghendaki GBP tidak terlalu menguat. Ini untuk mendukung ekonomi Inggris dan menggenjot ekspor. Dollar AS menguat karena data ekonomi AS positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×