kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Poundsterling berpeluang menyalip euro pekan depan


Minggu, 25 Maret 2018 / 13:57 WIB
Poundsterling berpeluang menyalip euro pekan depan
ILUSTRASI. Uang poundsterling Inggris - Euro


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski kesepakatan awal mengenai masa transisi Brexit berhasil dicapai antara Inggris dan Uni Eropa, namun poundsterling (GBP) tidak otomatis menyalip euro (EUR) pada Jumat lalu. Pasar masih mengantisipasi negosiasi lanjutan, rerutama keputusan mengenai isu perbatasan Irlandia yang belum tercapai. Namun, pekan depan, ada peluang GBP mengungguli EUR.

Mengutip Bloomberg, Jumat (23/3), pasangan EUR/GBP ditutup menguat 0,17% ke level 0,8742. Namun, dalam sepekan, euro bergerak melemah 0,85% terhadap poundsterling.

Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menjelaskan, sejauh ini pergerakan pasangan mata uang euro dan poundsterling masih seimbang. "Belum ada indikasi poundsterling lebih baik dari euro. Cuma ada sedikit sentimen positif dari isu Brexit yang mulai membaik," ujar Wahyu, (24/3).

Kedua negara, Senin (19/3), telah sepakat akan menjalankan masa transisi selama 21 bulan yang dimulai pada 29 Maret 2019 hingga akhir 2020. Selama masa transisi tersebut, Inggris akan tetap berada di Uni Eropa, namun tidak lagi terlibat dalam pengambilan keputusan untuk Eropa.

Angin segar bagi poundsterling juga datang dari hasil pertemuan Bank Sentral Inggris (BoE) pada Kamis (22/3) lalu, di mana suku bunga acuan masih ditahan di level 0,5%. Meski begitu, saat ini konsensus kenaikan suku bunga Inggris pada Mei mendatang kian menguat hingga mencapai 75%.

Sebaliknya, pekan lalu, euro cenderung kurang bertenaga lantaran data awal Purchasing Managers' Index (PMI) sektor manufaktur dan jasa bulan Maret dirilis lebih rendah dari perkiraan. Ini merupakan pertumbuhan aktivitas bisnis di zona Euro yang paling lambat dalam setahun yaitu turun dari level indeks 57,1 menjadi 55,3.

Adapun, Wahyu menilai penguatan euro di akhir pekan kemarin dikarenakan faktor rebound teknikal. "Euro rebound karena jenuh jual alias oversold dan semakin mendekati area yang lebih rendah dari level konsolidasi jangka menengahnya," jelas Wahyu.

Wahyu memperkirakan poundsterling berpeluang menguat terhadap euro pada pekan depan. Secara teknikal, ia melihat, posisi EUR/GBP masih berada di bawah garis moving average (MA) 10, MA 50, MA 100, dan MA 200. Indikator stochastic juga masih berada di area oversold level 17,2 dan indikator RSI berada di level 35,56. Sementara, MACD masih berada di teritori negatif level 0,003.

Untuk Senin (26/3), Wahyu merekomendasi buy on weakness pasangan EUR/GBP dengan prediksi rentang support di level 0,8620 - 0,8570 - 0,8520 dan resistance 0,8800 - 0,8850 - 0,8900

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×