kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Petrosea (PTRO) optimistis lanjutkan tren positif pertumbuhan kinerja


Senin, 15 April 2019 / 18:30 WIB
Petrosea (PTRO) optimistis lanjutkan tren positif pertumbuhan kinerja


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO, anggota indeks Kompas100 ini) berharap mampu melanjutkan tren kinerja positif pada tahun ini. Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) yang bergerak di bidang jasa penambangan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 22,96 juta pada tahun lalu, nilai ini melonjak 97,42% ketimbang tahun sebelumnya sebesar US$ 11,63 juta pada 2017.

Head Of Corporate Communication INDY Leonardus Herwindo menyampaikan melesatnya laba bersih dari emiten berkode saham PTRO ini lantaran mereka mengantongi pendapatan usaha Petrosea yang juga tumbuh 48,57% dari US$ 313,48 juta pada tahun 2017 menjadi US$ 465,74 juta pada 2018.

“Pencapaian ini di antaranya berasal dari kontribusi lini bisnis kontrak pertambangan yang meningkat 54,45% dari US$ 171,27 juta pada 2017 menjadi US$ 264,52 juta pada 2018,” ungkapnya, Senin (15/4).

Ia mengaku peningkatan kinerja keuangan ini sejalan dengan meningkatnya kinerja operasional. Sepanjang tahun lalu, volume pemindahan lapisan tanah penutup atau overburden naik 44,31% menjadi 121,19 juta bank cubic meter (BCM).

Selain itu, volume produksi batubara juga tumbuh sebesar 39,74% jadi 34,6 juta ton pada 2018. Pada tahun ini mereka berencana untuk meningkatkan kinerja operasional. PTRO membidik volume pemindahan lapisan tanah penutup 137 juta BCM naik sekitar 13,22% daripada realisasi pada 2018.

Sementara untuk target produksi batubara, Petrosea menargetkan setidaknya sama seperti tahun lalu yaitu 34,6 juta ton. “Tapi hal ini bisa disesuaikan dengan kondisi pasar dan dinamika harga,” imbunya.

PTRO optimis mampu mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun ini. Pada 2018 kinerja operasional mereka meningkat karena adanya perpanjangan dan penambahan kontrak baru yang mereka dapat. Sayangnya, mereka belum dapat menyampaikan terkait target perolehan kontrak untuk tahun ini.

Sejauh ini lebih dari 65% pendapatan Petrosea berasal dari jasa penambangan batubara. Oleh karena itu, Leo bilang, dinamika harga batubara menjadi salah satu faktor yang bisa berdampak dalam kegiatan operasional.

Namun, sambungnya, mereka percaya selama Petrosea berkomitmen untuk mempertajam fokus operational excellence, meningkatkan kualitas layanan, serta memperkuat jaringan pemasaran sebagai suatu proses yang berkelanjutan, Petrosea mampu untuk menjaga tren kinerja yang positif.

“Ini ditunjukkan dari realisasi kinerja tahun lalu, Petrosea berhasil meningkatkan performa operasional melalui peningkatan produktivitas, optimalisasi penggunaan aset, serta pengembangan berbagai inisiatif continuous improvements,” tuturnya.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada tahun ini induk usaha PTRO yaitu INDY menyiapkan belanja modal sebesar US$ 315 juta yang mana sekitar US$ 175 akan digunakan untuk mengembangkan PTRO. Pada tahun lalu PTRO mengalokasikan capex sebesar US$ 162,8 juta yang mana digunakan untuk penambahan alat berat.

Petrosea kini masih fokus dalam menjalankan bisnis sebagai kontraktor pertambangan baik batubara ataupun non batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×