kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pesanan operator telekomunikasi dongkrak bisnis fiber optic Sarana Menara (TOWR)


Rabu, 14 Agustus 2019 / 21:32 WIB
Pesanan operator telekomunikasi dongkrak bisnis fiber optic Sarana Menara (TOWR)
ILUSTRASI. Pesanan operator telekomunikasi dongkrak bisnis fiber optic Sarana Menara (TOWR)


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis jaringan serat optik (fiber optic) terus dikembangkan oleh para emiten yang bergerak di sektor telekomunikasi. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) misalnya, mendapatkan pesanan pembangunan fiber optic sepanjang 31.300 kilometer (km) dalam paruh pertama tahun ini. Pesanan tersebut meningkat dari kuartal I-2019 yang panjangnya mencapai 27.000 km.

Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari mengatakan, kebanyakan pesanan ini berasal dari perusahaan operator telekomunikasi. “Operator telekomunikasi membutuhkan fiber optic pada jaringan 4G mereka untuk transmisi data yang lebih besar di antara menara,” kata Adam saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/8).

Saat ini, ada dua operator telekomunikasi yang memesan fiber optic ke TOWR. Sayangnya, Adam enggan menyebut nama dua perusahaan tersebut. Ke depannya, Adam mengatakan bakal ada satu operator telekomunikasi lainnya yang memesan fiber optic ke perusahaannya.  

Baca Juga: Dari Target 3.000, Sarana Menara (TOWR) Sudah Merealisasikan 1.900 Titik Sewa Menara

Pada paruh pertama tahun ini, TOWR telah menyelesaikan 14.500 km dari total pesanan fiber optic tahun ini. Dengan begitu,  masih ada 16.600 km fiber optic yang sudah dipesan dan akan diselesaikan pada sisa 2019.

Menurut Adam, pembangunan fiber optic ini disesuaikan dengan spesifikasi dan lokasi yang dipesan oleh kliennya.  Fiber optic yang tengah TOWR  bangun untuk kemudian disewakan ini banyak berada di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.

Untuk mewujudkan pembangunan fiber optic ini, TOWR telah mengalokasikan dana dari anggaran  belanja modal atau capital expenditure 2019 yang secara total mencapai Rp 3,4 triliun-Rp 3,5 triliun. Menurut Adam, capex TOWR tahun ini lebih banyak bersumber dari kas internal, sebab internal perusahaannya saat ini memang relatif memadai.

Pesanan fiber optic yang terus bertumbuh ini agaknya akan turut mendongkrak pendapatan TOWR yang kini masih didominasi segmen bisnis sewa menara. Apalagi, masa sewa fiber optic oleh operator telekomunikasi pada umumnya mencapai sepuluh tahun.

Baca Juga: Biaya ekspansi menyebabkan laba emiten menara cenderung tertekan

Buktinya, berdasarkan laporan keuangan TOWR per Juni 2019, pendapatan segmen bisnis fiber optic tumbuh 113,3% secara tahunan menjadi Rp 176,57 miliar. Meksipun begitu, segmen bisnis ini baru berkontribusi sebesar 5,8% dari pendapatan total TOWR yang mencapai Rp 3,02 triliun per semester I-2019.  

Adam yakin bisnis fiber optic perusahaannya masih akan terus bertumbuh. Alasannya, operator telekomunikasi  akan tetap fokus pada peningkatan jaringan 4G untuk periode dua sampai empat tahun ke depan. "Saya rasa kebutuhan sewa fiber optic akan terus berlanjut demi peningkatan kapasitas dan perluasan cakupan 4G para operator, sebelum akhirnya berlanjut ke teknologi 5G," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×