kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,98   -12,52   -1.36%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan lahan industri semakin meningkat


Selasa, 21 November 2017 / 21:03 WIB
Permintaan lahan industri semakin meningkat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis kawasan industri tahun depan kelihatannya masih akan bergerak positif meskipun sudah mendekati tahun politik. Pasalnya, pengembang kawasan industri saat ini banyak menangani permintaan lahan industri.

PT Modern Industrial Estate misalnya saat ini masih menangani pernyataan minat pembelian (inquiry) lahan industri di Kawasan Industri Modern Cikande Industrial Estate (MCIE) sekitar 30 hektare (ha) saat ini.

Pascal Wilson , Direktur Utama Modern Industrial Estate mengatakan, permintaan lahan tersebut berasal dari sektor industri baja dan industri kimia. "Permintaan saat ini memang mengalami peningkatan tetapi semuanya masih dalam penjajakan tahap awal," kata Pascal pada Kontan.co.id, Selasa (21/11).

Sementara per Oktober 2017, Modern Cikande sudah membukukan marketing sales atau pra penjualan sekitar 38 ha atau 63,3% dari target perusahaan tahun ini yakni 60 ha. Penjualan ini sebagian besar kepada sektor industri.

Pascal melihat dengan permintaan lahan yang cukup banyak saat ini, prospek kawasan industri tahun depan akan semakin bagus.

Senada, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) juga mengaku banyak menerima permintaan lahan saat ini. Seri, Investor Relation BEST mengatakan, saat ini pihaknya sedang menangani inquiry sebanyak 78 hektare.

Oleh karena itu, Seri melihat prospek kawasan industri ke depan masih cukup bagus. "Kita cukup optimis prospek bagus. Banyak inquiry yang kita tangani saat ini berasal dari costumer eksisting," kata Seri.

Sepanjang Januari hingga pertengahan Oktober 2017, BEST sudah berhasil menjual lahan seluas 30 ha dengan nilai mencapai Rp 800 miliar. Terakhir, perusahaan menjuala lahan 7,3 ha ke perusahaan elektronik yang berkaitan dengan Jepang dan setengah hektare ke perusahaan lokal.

Tahun ini, BEST menargetkan marketing sales seluas 30 ha-40 ha. Artinya, pencapaian perusahaan saat ini sudah berada dalam kisaran target yang mereka pasang.

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) juga merasakan hal yang sama. Pengembang kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC) sedang menangani inquiry yang cukup banyak.

"Inquiry yang masuk dalam tahap pembahasan cukup banyak dan sektornya bervariasi," kat Tondy Suwanto, Direktur Puraldelta.

Selama sepuluh bulan pertama tahun ini, Puradelta telah mengantongi marketing sales sebanyak 38 ha atau 63,3 % dari target perusahaan tahun ini yaitu 60 ha.

Dengan jumlah permintaan yang cukup besar, Puradelta optimis prospek lahan industri GIIC masih cukup bagus. Tondy yakin target yang telah mereka pasang akan tercapai tahun ini karena karena perusahaan akan membukukan tambahan penjualan lahan 20 ha lagi dalam waktu dekat.

Meningkatnya permintaan lahan sebetulnya tidak hanya dirasakan oleh sektor kawasan industri. Pengembang properti lain juga merasakan hal yang sama.

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) misalnya saat ini sedang banyak menerima permintaan tanah kavling untuk kawasan komersial seperti rumah sakit, sekolah dan restoran.

"Kami melihat investor akan banyak melakukan pembelian lahan tahun ini. Kebanyakan investor melihat bahwa saat pasar lesu dan menjelang tahun politik ini adalah tahun yang tepat melakukan pembelian lahan. Mereka akan konstruksi tahun depan dan diharapkan akan selesai tahun 2019 saat pasar sudah mulai membiak," kata Olivia Surodjo, Direktur Keuangan MTLA.

Dua permintaan lahan kavling yang ditangani MTLA sudah mendekati kesepakatan yaitu berupa lahan yang akan dikembangkan menjadi rumah skit di Metland Cyber City dan Metland Cibitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×