kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan di lelang sukuk diramal meningkat


Sabtu, 15 April 2017 / 17:00 WIB
Permintaan di lelang sukuk diramal meningkat


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah berencana melaksanakan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) pada Selasa (18/4) mendatang. Lelang kali ini berpeluang membukukan penawaran hingga Rp 12 triliun. Dari lelang sukuk negara ini, pemerintah memasang target indikatif senilai Rp 6 triliun.

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Robby Rushandie memprediksi, lelang sukuk pemerintah pada pekan depan berpeluang meraup penawaran dua kali dari target indikatif yang dipatok. Analis memperkirakan lelang kali ini akan cukup ramai. Maklumlah, sejak awal tahun, pasar surat utang dalam negeri mencatatkan kinerja yang cukup positif.

Tengok saja kinerja Indonesia Composite Bond Index (ICBI) yang disusun oleh IBPA. Sejak awal tahun ini hingga 12 April 2017 atau year-to-date (ytd), indeks obligasi ini sudah menguat 6,29% menuju level 221,60.

Robby berpendapat, lelang SBSN pada pekan depan masih akan ramai lantaran sejalan dengan kondisi pasar sekunder yang masih dalam tren bullish. Jadi, pemerintah masih berpeluang meraup penawaran hingga dua kali lipat dari target yang ditetapkan.

Pasar obligasi domestik juga mendapat sokongan dari isu global. Ada ekspektasi dollar Amerika Serikat melemah di hadapan valuta global, termasuk terhadap rupiah. Penyebabnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan mata uang dollar AS sudah terlalu menguat. "Pernyataan tersebut nantinya cukup berpengaruh terhadap hasil lelang SBSN pada 18 April mendatang," jelas Robby.

Ia memprediksi, seri SBSN bertenor pendek masih menjadi incaran investor seperti lelang-lelang sukuk sebelumnya. Misalnya seri SPN-S 05102017 dan PBS013. "Namun investor diperkirakan masih meminta yield yang tinggi karena masih dibayangi tren meningkatknya credit default swap (CDS) akibat antisipasi risiko ketidakpastian eksternal, termasuk risiko geopolitik," ujar Robby.

Pada lelang pekan depan, pemerintah akan menawarkan lima seri sukuk. Pertama, SPN-S 05102017 dengan imbalan diskonto. Sukuk ini jatuh tempo pada 5 Oktober 2017. Kedua, PBS013 yang mematok imbalan sebesar 6,25% dan bakal kedaluwarsa pada 15 Mei 2019.

Ketiga, sukuk PBS014, yang menawarkan imbalan 6,5%. Sukuk ini memiliki tenggat hingga 15 Mei 2021. Keempat, PBS011 dengan imbalan 8,75% yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2023.

Kelima, seri PBS012 yang menawarkan imbalan 8,87% dan bakal kedaluwarsa pada 15 November 2031.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×