kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkirakan kinerja seret, PP Properti (PPRO) akan fokus menggarap sejumlah proyek ini


Senin, 13 April 2020 / 18:34 WIB
Perkirakan kinerja seret, PP Properti (PPRO) akan fokus menggarap sejumlah proyek ini
ILUSTRASI. Capaian marketing sales PP Properti (PPRO) baru 7,10% dari target tahun ini sebesar Rp 3,8 triliun.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT PP Properti Tbk (PPRO) membukukan marketing sales sekitar Rp 270 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Capaian ini baru 7,10% dari target tahun ini sebesar Rp 3,8 triliun.

Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto menjelaskan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) tersebut disumbang oleh penjualan pada Januari-Februari 2020. Sementara penjualan sepanjang bulan Maret 2020 bisa dihitung jari sebab PP Properti mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan kegiatan pemasaran.

"Ada beberapa proyek yang jualannya satu-dua unit. Ada satu-dua beli online. Kalau dulu kan suka gathering dengan para pembeli," jelas Indaryanto kepada Kontan.co.id, Senin (13/4).

Baca Juga: PTPP koreksi belanja modal dari Rp 5,4 triliun jadi Rp 3,4 triliun

Perlambatan tersebut seiring dengan masuknya wabah Covid-19 ke Indonesia per 2 Maret 2020. Indaryanto juga mengatakan penjualan semakin seret dengan adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dus, emiten pelat merah ini telah melakukan beberapa skenario kinerja keuangannya sesuai dengan prediksi berhentinya penyebaran pandemi virus corona.

Apabila Covid-19 bisa mereda pada Juni 2020 artinya PPRO bisa memaksimalkan penjualan di semester kedua. Sedangkan bila mereda di kisaran September 2020 maka PPRO hanya memiliki waktu singkat untuk mengejar marketing sales yaitu di kuartal IV-2020. "Kami sudah menghitung, tetapi angka marketing sales confidential. Drop jauh sekali," imbuh dia.

Baca Juga: Wabah Corona Bisa Menekan Marketing Sales PPRO

Indaryanto juga mengatakan bahwa PPRO telah membuat kebijakan untuk menghentikan beberapa proyek baru dan mengalihkan fokus pada penyelesaian proyek yang memang ditargetkan selesai di tahun ini seperti Amarta View Semarang, The Evenciio Depok dan Tower di Surabaya. "Mazhoji dan Babarsari kami biarkan dulu karena masih panjang," jelas dia.

Selain itu, belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk lahan difokuskan untuk menyelesaikan pembayaran lahan yang sudah dibeli seperti di Rancasari, Grand Lagoon dan Sinduadi Yogyakarta. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, PPRO menyiapkan belanja modal sekitar Rp 887 miliar di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×