Reporter: Asnil Bambani Amri, Bloomberg | Editor: Asnil Amri
BEIJING. Tidak hanya di Indonesia, kenaikan penjualan ritel selama Tahun Baru Imlek juga membawa berkah bagi industri ritel di China. Selama liburan tahun baru Imlek lalu (satu minggu), Kementerian Perdagangan China, mengumumkan kenaikan omzet 16,2%, atau naik menjadi 470 miliar yuan. Omzet tersebut naik ketimbang Tahun Baru Imlek tahun 2011 lalu.
Diantara produk ritel yang mencatat kenaikan penjualan Tahun Baru Imlek ini adalah: pakaian, perhiasan dan makanan, masing-masing mengalami kenaikan penjualan 18,7%, 16,4% dan 16,2%.
Sebelumnya, Nouriel Roubini, salah satu ekonom meramal, China akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi dan mendorong pemerintah China memangkas suku bunga acuan dan melonggarkan persyaratan pengucuran kredit. "Akan terjadi perlambatan pertumbuhan yang sangat signifikan pada pertumbuhan China tahun ini," kata Nouriel.
Sekadar informasi, pada tahun lalu, pertumbuhan Produk Domestik Bruto China mencapai 9,2%. Ini merupakan pertumbuhan terlambat sejak 2002 lalu seiring pasar properti yang sepi dan krisis utang Eropa yang memukul permintaan ekspor China
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
