kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Percepat pemulihan sektor perumahan, Semen Indonesia (SMGR) gandeng BTN


Kamis, 30 Juli 2020 / 14:37 WIB
Percepat pemulihan sektor perumahan, Semen Indonesia (SMGR) gandeng BTN
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Hendi Prio Santoso,


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG menjalin kerjasama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dalam percepatan pemulihan sektor perumahan. Kerjasama ini untuk mendukung pemerintah dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menjadi rangkaian kegiatan mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian Nasional.

Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Hendi Prio Santoso dan Direktur Utama BTN, Pahala N. Mansury pada acara “Webinar Sinergi Untuk Percepatan Pemulihan Sektor Perumahan” secara virtual yang diselenggarakan oleh BTN dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) kemarin, Rabu (29/7).

Baca Juga: SIG Olah Sampah Menjadi Energi Alternatif Pengganti Batubara

Hendi menjelaskan, SMGR bertindak sebagai penyedia solusi teknologi konstruksi melalui One-Day-One-Home (Dynahome). Layanan ini merupakan solusi pembangunan rumah dengan metode cetak di tempat.

"Proses tersebut mampu mempercepat pengerjaan dinding rumah dengan kualitas tinggi dalam satu hari secara massal dengan biaya yang efisien," ujar Hendi dalam keterangan resmi, Kamis (30/7).

Dia menambahkan, Dynahome bisa mempersingkat waktu pengerjaan konstruksi dinding, kolom, dan atap menjadi hanya dalam 1 hari sehingga dapat memangkas proses keseluruhan pembangunan, dan memungkinkan untuk pelaksanaan serah terima rumah hanya dalam 7 hari. Teknologi Dynahome dapat menyelesaikan pekerjaan pembangunan rumah tiga kali lebih banyak (336 rumah dalam 90 hari) dibanding metode konvensional.

“Teknologi konstruksi Dynahome dapat memberikan solusi terhadap tantangan yang dihadapi oleh stakeholders dalam pemenuhan kebutuhan perumahan di Indonesia," terang Hendi.

Asal tahu saja, tantangan bagi developer selama ini adalah lamanya proses konstruksi rumah yang menghambat waktu akuisisi pembeli. Sedangkan tantangan bagi kontraktor adalah periode konstruksi yang lama sehingga mempengaruhi pemanfaatan kredit modal kerja, akurasi perencanaan dan realisasi terhadap proses konstruksi.

Tantangan bagi pemilik rumah adalah kualitas rumah layak huni serta lamanya waktu menunggu rumah terbangun.

Sementara itu, Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury mengatakan, sebagai salah satu entitas perbankan dalam ekosistem perumahan ini, adanya keberpihakan pemerintah mulai dari aturan hingga penempatan dana negara menjadi angin yang segar.

Baca Juga: TLKM dan SMGR setor dividen masing-masing Rp 7,94 triliun dan Rp 122 miliar ke negara

“Kredit yang dialirkan Bank BTN juga memiliki dampak ekonomi jangka panjang. Sebab, kredit tersebut akan menjadi tempat tinggal yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tidak hanya itu, kredit yang disalurkan ke sektor perumahan pun akan memberikan multiplier effect terhadap industri lainnya” jelasnya pada kesempatan yang sama.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan bagian dari kebijakan luar biasa yang ditempuh pemerintah untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19. Terutama dampak terhadap ekonomi yang mengalami penurunan tajam akibat Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×