kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45981,69   -8,68   -0.88%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang dagang kembali memanas, euro menguat terhadap dolar AS


Minggu, 25 Agustus 2019 / 18:01 WIB
Perang dagang kembali memanas, euro menguat terhadap dolar AS
ILUSTRASI. Uang Euro dan Dollar AS


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) merosot di hadapan euro. Mengutip Bloomberg, Jumat (23/8), pasangan EUR/USD tercatat menguat 0,58% ke level 1,1144.

Prasetyo, Analis PT Bestprofit Futures mengatakan perang tarif baru antara Washington dan Beijing serta minimnya arahan kebijakan moneter Amerika Serikat dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Jerome Powel di Simposium Jackson Hole membuat dolar AS jadi berbalik melemah terhadap euro.

Seperti dilansir Reuters, pemerintah Beijing pimpinan Xi Jin Ping mengumumkan kenaikan tarif balasan terhadap barang-barang AS senilai US$ 75 miliar, dengan menaikkan 10% lagi dari tarif saat ini.

Sementara, Presiden AS Donald Trump mengatakan melalui Twitter bahwa ia akan segera menanggapi kenaikan tarif impor dari China.

"Untuk memenuhi janjinya, Trump  membalas pada babak baru tarif China dengan mengenakan tarif tambahan 5% pada sekitar US$ 550 miliar barang-barang China," kata Prasetyo, Sabtu (21/8).   

Trump juga mendorong perusahaan AS memindahkan operasinya keluar dari China.

Perang dagang AS dan China yang semakin intensif memicu kekhawatiran pasar bahwa ekonmi global akan berujung pada resesi dan mengarah pada perang mata uang.

Di sisi lain imbal hasil AS juga turun karena investor mencari aset safe haven dan minyak mentah.

Baca Juga: Masih rentan, pasangan EUR/USD diprediksi bakal lanjut tertekan

"Disayangkan respon tarif Trump diumumkan setelah pasar tutup pada Jumat lalu, dan meninggalkan potensi kerusakan yang lebih besar untuk minggu ini," kata Prasetyo.

Selain itu, komentar Trump juga memudarkan pengaruh pidato Powell di Jackson Hole, yang sebelumnya menjadi peristiwa yang sangat diantisipasi pasar.

Dalam Simposium Jackson Hole, Powell hanya menawarkan sedikit pedoman dan tidak menyinggung soal kelanjutan pelonggaran moneter The Fed, tetapi menyatakan siaga untuk melakukan menurunkan suku bunga begitu outlook ekonomi global semakin buruk.

Sentimen di atas masih akan mendorong pasangan EUR/USD lanjut menguat. Namun, persiapan European Central Bank (ECB) stimulus moneter di September termasuk potensi penurunan suku bunga akan membatasi kenaikan mata uang tinggal euro di perdagangan berikutnya.

Baca Juga: Walau didukung data ekonomi yang positif, euro masih tertekan terhadap dolar AS

Secara teknikal berdasarkan daily momentum bullish cenderung masih akan berlanjut, dimana dari indikator Moving Everage Exponential (EMA) mengecil dengan arah harga naik, kemudian pada Vortex Indikator (VI) memberikan sinyal blue over red dengan arah kurs berpotensi untuk menguat. 

Sedangkan pada indikator True Strengh Indicator (TSI) berada di figur -13 yang menunjukkan arah kurs cenderung sideways. Secara umum pasangan EUR/USD masih berpotensi untuk bergerak naik terbatas pada perdagangan Senin (26/8).

Prasetyo merekomendasikan buy di rentang support 1,0909-1,1012-1,1077 dan resistance di 1,1180-1,1218-1,1321.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×