kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan ekspor Malaysia jadi beban harga CPO


Kamis, 30 Maret 2017 / 17:39 WIB
Penurunan ekspor Malaysia jadi beban harga CPO


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasca reli beberapa hari terakhir, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tergerus koreksi. Bayang dari menipisnya ekspor CPO Malaysia jadi penyebab utama tersandungnya pergerakan harga.

Mengutip Bloomberg, Kamis (30/3) pukul 15.17 WIB harga CPO kontrak pengiriman Juni 2017 di Malaysia Derivative Exchange melorot 1,58% ke level RM 2.678 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Bahkan dalam sepekan terakhir harga CPO sudah menukik 3,35%.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menjelaskan koreksi CPO datang dari sisi teknikal. Setelah naik beberapa hari terakhir secara signifikan, wajar harga mengalami penyesuaian posisi akibat aksi ambil untung pelaku pasar.

Selain juga tertekan akibat laporan Cargo Surveyor Societe Generale de Surveillance yang mencatatkan sepanjang 1 – 25 Maret 2017 ekspor CPO Malaysia turun 1,5% menjadi 902.628 ton dari periode yang sama di bulan sebelumnya yakni 916.444 ton.

Sejalan, Intertek Testing Services pun melaporkan ekspor Malaysia 1 – 25 Maret 2017 turun 1,2% menjadi 896.621 ton dari sebelumnya 907.078 ton. “Tentunya ini menjadi catatan yang buruk dan menjegal laju kenaikan harga,” kata Deddy.

Ditambahkannya, beban dari harga minyak mentah dunia juga masih menjadi penyebab sulitnya harga CPO mempertahankan kenaikan. Maka menurut Deddy, selama harga minyak mentah bergerak di bawah US$ 50 per barel maka harga CPO masih tetap berpotensi untuk koreksi.

Ia pun memperkirakan harga CPO berpotensi untuk lanjutkan koreksinya. “Rentang akan lebih terbatas namun selama belum ada katalis positif yang signifikan dampaknya maka harga berpeluang besar untuk menutup akhir pekan ini dengan penurunan,” tebak Deddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×