kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan kendaraan diproyeksi membaik, berikut rekomendasi saham sektor otomotif


Kamis, 17 Desember 2020 / 14:03 WIB
Penjualan kendaraan diproyeksi membaik, berikut rekomendasi saham sektor otomotif
ILUSTRASI. Agen Penjualan melayani konsumen di pameran Astra Auto Fest./pho KONTAn/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII), salah satu emiten yang menjual mobil dengan merk ternama, mencatatkan penurunan penjualan mobil dari pabrikan ke diler (wholesales pada November 2020. Berdasarkan data Perseroan, penjualan mobil grup Astra yang diwakili merk Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot sebanyak 24.425 unit sepanjang November 2020. Realisasi ini turun 7,51% dibanding realisasi bulan sebelumnya yang mencapai 26.410 unit.

Di sisi lain, penurunan ini  terjadi ketika total penjualan wholesales domestik mengalami kenaikan secara bulanan. Tercatat, total wholesales domestik secara nasional tumbuh 9,84% secara bulanan alias month-on-month (mom) dari semula 49.018 unit di bulan Oktober 2020 menjadi 53.844 unit di bulan November 2020.

Analis Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri mengatakan, kenaikan penjualan mobil seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Juni 2020, yang mendorong produsen dan dealer mobil untuk melanjutkan operasionalnya. Penjualan mobil ritel naik 21,6% secara bulanan menjadi 56.106 unit.

Sementara itu, penjualan mobil domestik wholesale secara kumulatif sebesar 474.908 unit atau menurun 49,6% secara tahunan hingga November 2020. Stefanus menilai, meski secara musiman penjualan mobil akan melambat di bulan Desember, penjualan mobil terindikasi bakal tetap solid di bulan terakhir  ini.

Baca Juga: Rawat inap dan rawat jalan diprediksi mulai tumbuh, ini rekomendasi saham emiten RS

“Dengan demikian, kami yakin target penjualan mobil domestik tahun 2020 sebanyak 525.000 unit dapat tercapai,” terang Stefanus, dalam riset,  Kamis (17/12).

Di sisi lain, menurunnya penjualan mobil ASII juga mengurangi pangsa pasarnya (market share), dari 53,9% pada Oktober menjadi 45,4% pada November 2020. Dengan volume penjualan mobil Low Cost Green Car ( LCGC) yang menurun, pangsa pasar ASII di segmen ini juga menurun dari 65% pada Oktober menjadi 48% pada November 2020.

Meskipun demikian, ASII berhasil mempertahankan market share yang solid di pasar kendaraan roda empat (4W) sebesar 51,2% di 11 bulan pertama 2020, dengan pangsa pasar yang stabil di segmen LCGC sebesar 70,1%.

Meskipun pangsa pasar kendaraan roda empat ASII pada 11 bulan pertama 2020 sedikit berada di bawah ekspektasi BRI Danareksa Sekuritas yakni sebesar 53% hingga akhir tahun, Stefanus meyakini bahwa ASII akan mempertahankan pangsa pasar yang solid pada tahun depan.

Penjualan mobil domestik tahun depan pun diperkirakan membaik. Hal ini seiring ketersediaan vaksin Covid-19, sehingga pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan akan pulih pada tahun depan.

Di sisi lain, pertumbuhan produk domestic bruto (PDB) yang solid akan semakin meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga  erat kaitannya dengan volume penjualan mobil domestik. Tahun depan, BRI Danareksa Sekuritas meyakini volume penjualan mobil domestik 2021 akan pulih menjadi 780.000 unit dari ekspektasi tahun 2020 sebesar 525.000 unit untuk partai besar (wholesale) dan 560.000 unit untuk ritel.

Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo)  menargetkan volume penjualan mobil dalam negeri sebanyak 750.000 unit pada 2021.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham EMTK dan SCMA yang naik double digit dalam sehari

Hal yang sama akan terjadi pada penjualan motor. Diperkirakan, volume penjualan sepeda motor akan pulih sekitar 8,1% - 16,2% secara tahunan menjadi 4,0 juta - 4,3 juta unit pada tahun 2021, dibandingkan dengan proyeksi penjualan hingga akhir 2020 yang hanya 3,7 juta unit. Pemulihan penjualan motor ini akan bergantung pada pemulihan ekonomi, ketersediaan sarana kredit, dan harga komoditas yang solid.

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan  rating overweight untuk sektor otomotif, karena pemulihan pertumbuhan ekonomi dan harga komoditas CPO dan pertambangan logam akan berdampak positif pada penjualan mobil dan sepeda motor domestik. 

Pilihan utama BRI Danareksa di sektor ini adalah saham ASII, yakni rekomendasi beli dengan  target harga Rp 6.700.

Selanjutnya: Rekomendasi Saham Hari Ini (17/12), Jual ASII dan UNTR , Beli ICBP, HEAL dan SMRA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×