kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penguatan poundsterling/yen bergantung pada hasil negosiasi Brexit


Selasa, 26 Juni 2018 / 20:05 WIB
Penguatan poundsterling/yen bergantung pada hasil negosiasi Brexit
ILUSTRASI. Kurs yen - dollar AS - Poundsterling


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan mata uang Poundsterling di hadapan Yen terjebak dalam zona konsolidasi. Sentimen perang dagang yang kembali mencuat tengah memberi ruang penguatan bagi yen. Namun, mata uang Sterling punya kans menguat menjelang pertemuan Inggris dan Uni Eropa yang akan kembali menegosiasikan kebijakan Brexit.

Mengutip Bloomberg, Jumat (26/6) pukul 17.30 WIB, pasangan mata uang GBP/JPY berada di level 145,090 atau merosot 0,47% dari posisi di hari sebelumnya. Sejak akhir pekan lalu, Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmy melihat, posisi pairing ini cenderung bergerak sideways dalam rentang sempit 144,50 - 146,80.

Nizar berpendapat, sejatinya isu perang dagang menekan hampir seluruh mata uang utama dunia hari ini. "Sebagai mata uang carry trade, yen jadi yang paling diincar saat pasar saham jatuh," ujar Nizar, Selasa (26/6).

Penguatan yen sangat didominasi oleh sengketa dagang antara Amerika Serikat (AS), China, dan Uni Eropa yang terus timbul tenggelam. Pernyataan Trump yang akan mengenakan tarif impor otomotif pada Uni Eropa serta membatasi investasi China di perusahaan teknologi AS membuat saham global bertumbangan dan mendorong penghindaran risiko oleh investor kendati isu masih simpang siur.

Namun, Nizar menilai, di luar sentimen sengketa dagang, yen tidak punya alasan lainnya untuk menguat. "Dari isu suku bunga, tidak ada sentimen positif untuk yen saat ini karena bank sentral tetap bertahan pada kebijakan moneter yang longgar," kata dia.

Sebaliknya, poundsterling memilik peluang untuk menanjak menjelang KTT Uni Eropa di awal bulan depan. Dalam gelaran tersebut, Inggris akan kembali bertemu dengan Uni Eropa untuk membahas kelanjutan Brexit, terutama terkait status Irlandia Utara dan kebijakan dagang yang selama ini menghambat kesepakatan.

Menurut Nizar, tampaknya kesepakatan terkait Irlandia Utara bisa dicapai pada pertemuan nanti. Inggris mengusulkan agar Irlandia Utara bergabung dalam wilayahnya, namun juga diizinkan melakukan perdagangan dengan Uni Eropa. "Kalau disepakati, akan jadi sentimen bagus buat poundsterling," kata Nizar.

Sementara, Analis PT Astronacci International Anthonius Edyson melihat secara teknikal saat ini GBP/JPY membentuk pola ascending broadening wedge. "Ini mengindikasikan adanya potensi bearish lanjutan," ujar Edyson, Selasa (26/6).

Edyson memberi rekomendasi sell on strength bagi pasangan GBP/JPY. Ia memproyeksi harga pasangan mata uang ini berada di kisaran support 144,19 - 143,23 - 142,37 dan resistance 147,26 - 147,92 - 148,31.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×