kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan turun, rugi bersih Timah (TINS) susut 44% di tahun 2020


Minggu, 14 Maret 2021 / 11:13 WIB
Pendapatan turun, rugi bersih Timah (TINS) susut 44% di tahun 2020
ILUSTRASI. Tambang timah PT Timah Tbk di Pemali, Bangka


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) berhasil tekan rugi bersih pada kinerja tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan tahun lalu, rugi bersih emiten pelat merah ini capai Rp 340,60 miliar, menyusut dari rugi bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp 611,28 miliar.

Meski demikian, pendapatan TINS juga turun di tahun lalu. Pendapatan perusahaan BUMN ini turun 21,33% menjadi Rp 15,21 triliun di tahun lalu. Padahal di 2019 silam, pendapatan TINS tercatat Rp 19,34 triliun.

Secara rinci, jumlah pendapatan anggota indeks Kompas100 ini, berdasarkan letak geografis masih didominasi oleh pasar ekspor sebesar Rp 14,26 triliun, turun 22,6% dari penjualan ekspor di 2019 yang mencapai Rp 18,4 triliun. Sementara penjualan ke pasar domestik hanya Rp 951,35 miliar.

Berdasarkan segmentasi bisnis, pendapatan dari penjualan logam timah masih mendominasi yakni mencapai Rp 13,91 triliun, disusul oleh pendapatan dari tin chemical senilai Rp 414,66 miliar, tin solder senilai Rp 199,93 miliar, dan aluminium senilai Rp 144,8 miliar.

Baca Juga: Begini strategi TINS untuk capai targetkan produksi logam timah di atas 50.000 ton

 

Hal ini membuat beban TINS juga turun. Misalkan saja beban pokok pendapatan yang turun 22,53%, dari sebelumnya Rp 18,19 triliun menjadi Rp 14,09 triliun. Beban umum dan administrasi juga turun 21,9% menjadi Rp 832,98 miliar.

Bahkan beban penjualan anjlok hingga 55,28%, dari Rp 155,13 miliar menjadi Rp 69,44 miliar. Tahun ini, TINS juga membukukan pendapatan lain-lain senilai Rp 96,01 miliar yang sebagian besar berasal dari keuntungan selisih kurs.

Per 31 Desember 2020, jumlah aset TINS mencapai Rpl 14,51 triliun, yang terdiri atas liabilitas senilai Rp 9,57 triliun dan ekuitas mencapai Rp 4,94 triliun. Adapun jumlah kas dan setara kas TINS per Akhir Desember 2020 sebesar 807,30 miliar, menurun dari posisi per 31 Desember 2019 yang mencapai Rp 1,6 triliun.

Selanjutnya: Proyek smelter TSL Ausmelt milik TINS gagal beroperasi, ini rekomendasi saham TINS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×