kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan turun, Pelat Timah Nusantara (NIKL) berhasil kerek laba bersih di 2020


Rabu, 17 Maret 2021 / 12:37 WIB
Pendapatan turun, Pelat Timah Nusantara (NIKL) berhasil kerek laba bersih di 2020
ILUSTRASI. pabrik PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) , anak usaha PT Krakatau Steel Tbk


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) di tahun 2020 cukup menggembirakan. Setidaknya, perusahaan berhasil mengerek laba bersih tahun berjalan 2020 menjadi US$ 2,71 juta. 

Asal tahu saja, realisasi laba bersih di tahun lalu, naik tipis 1,41% dibandingkan dengan laba bersih tahun tahun 2019 yang sebesar US$2,68 juta.

Meski mencetak kenaikan laba bersih, emiten yang juga dikenal dengan nama Latinusa ini mencatatkan penurunan pendapatan. Tahun lalu, pendapatan perusahaan capai US$ 144,73 juta, turun 11,25% dari pendapatan bersih di 2019 yang mencapai US$ 163,08 juta.

Secara rinci, pendapatan NIKL masih didominasi oleh pasar lokal, yakni US$ 143,51 juta. Sementara penjualan ke pasar ekspor sebesar US$ 1,21 juta, dengan rincian penjualan ke Italia senilai US$ 997.482, India sebesar US$ 135.887, dan Taiwan sebanyak US$ 81.826.

 

Dengan pendapatan yang turun, NIKL pun melakukan efisiensi dan berhasil menekan sejumlah pos bebannya sepanjang 2020. Beban pokok penjualan misalnya, menurun 11,53% dari US$ 152,55 juta menjadi US$ 134,95 juta. 

Beban penjualan dan distribusi NIKL juga turun 5% menjadi US$ 3,12 juta. Perusahaan juga berhasil menekan beban keuangan sebesar 32,1% menjadi US$ 1,25 juta.

Per 31 Desember 2020, jumlah aset NIKL capai US$ 131,92 juta, yang terdiri atas liabilitas senilai US$ 83,54 juta dan ekuitas sebesar US$ 48,38 juta. 

Adapun jumlah kas dan setara kas NIKL sebesar US$ 14,85 juta, menurun dari posisi per akhir 2019 yang mencapai US$ 28,39 juta. 

Selanjutnya: Saham Emiten Baja Masih Berpotensi Menguat, Cermati Saham KRAS dan ISSP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×