kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan tumbuh 23%, Sierad Produce (SIPD) meraup laba


Kamis, 01 November 2018 / 10:53 WIB
Pendapatan tumbuh 23%, Sierad Produce (SIPD) meraup laba
ILUSTRASI. Sierad Produce Tbk


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten perunggasan (poultry) kuartal III-2018 PT Sierad Produce Tbk (SIPD) terlihat positif. Pendapatan emiten hingga September 2018 meningkat 22,83% jadi Rp 2,26 triliun dari periode sama tahun lalu Rp 1,84 triliun. 

Laba bersih Siread mencapai Rp 17,78 miliar pada sembilan bulan pertama tahun ini. Bandingkan dengan kerugian bersih Rp 265,98 miliar tahun lalu.

Mengutip laporan keuangan yang tersedia di laman Bursa Efek Indonesia, Pendapatan SIPD tahun ini melesat berkat penjualan produk perunggasan yang senilai Rp 1,98 triliun atau naik 21,93% yoy dari Rp 1,62 triliun. Setelah itu, ada penjualan produk makanan siap saji juga naik 27,78% menjadi Rp 276,28 miliar dari sebelumnya Rp 216,185 miliar.

Kemudian terdapat penjualan kepada pihak berelasi senilai Rp 3,78 miliar atau turun 14,19% dari yoy Rp 4,39 miliar. Adapun pihak berelasi ini adalah PT Great Giant Pineapple, PT Great Giant Livestock Perusahaan Asosiasi, PT Emporium Indonesia, PT Gunung Sewu Management Service, PT Cassis, PT Indo Porcelain dan PT Umas Jaya Agrotama.

Bila penjualan dirinci lebih dalam, penjualan di bidang pakan ternak berkontribusi sebesar Rp 1,45 triliun atau setara 64,37% total penjualan. Posisi kedua adalah penjualan dengan kemitraan senilai Rp 460,1 miliar atau 20,39% penjualan.

Setelah itu adalah penjualan ayam potong senilai Rp 398,315 miliar atau setara 17,65% penjualan, dan penjualan ayam umur sehari alias day old chicken (DOC) senilai Rp 367,22 miliar atau 16,28% penjualan.

Terkait laba, komponen yang menggerus profit perusahaan terlihat pada naiknya rugi akibat selisih kurs yang menyebabkan rugi Rp 3,85 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang untung Rp 298 juta. Kemudian ada penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha yang rugi Rp 1,09 miliar, dibandingkan untung yoy Rp 690 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×