kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Selamat Sempurna (SMSM) turun 9,85% pada kuartal I 2020


Jumat, 26 Juni 2020 / 12:46 WIB
Pendapatan Selamat Sempurna (SMSM) turun 9,85% pada kuartal I 2020
ILUSTRASI. Sakura filter untuk mobil, produksi PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) saat Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jumat (19/9). KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) mencatat kinerja yang kurang menggembirakan sepanjang kuartal pertama ini. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Jumat (26/6), pendapatan SMSM tercatat Rp 803,05 miliar atau menyusut 9,85% dari pendapatan Rp 890,85 miliar.

Penjualan ke Indonesia menyumbang sebesar Rp 292,95 miliar dan penjualan ke luar negeri menyumbang 510,10 miliar. Seiring dengan itu, beban pokok penjualan juga turun 10,59% menjadi Rp 559,03 miliar ketimbang beban pokok penjualan Rp 625,25 miliar pada kuartal pertama 2019. Laba bruto SMSM tercatat Rp 244,02 miliar atau turun 8,12% dari laba kotor Rp 265,61 miliar pada Q1 2020.

Baca Juga: Mirae Asset: Sektor barang konsumsi akan kejar ketertinggalan di semester II

Selain itu, beban umum dan administrasi juga meningkat 7,32% menjadi Rp 40,02 miliar dari sebelumnya hanya Rp 37,29 miliar, selain itu beban operasi lainnya mencapai Rp 114,21 miliar dari kuartal pertama tahun sebelumnya hanya Rp 9,27 miliar.

Alhasil, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 115 miliar atau turun 8,06% dari periode yang sama tahun lalu Rp 125,09 miliar.

Manajemen SMSM menyebutkan Covid-19 yang telah menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia turut mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut. 

Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) membagi dividen Rp 21 per saham, ini jadwalnya

"Dampak merugikan dari Covid-19 terhadap perekonomian global dan Indonesia meliputi dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi, penurunan pasar modal, peningkatan risiko kredit, pelemahan kurs tukar mata uang asing dan gangguan operasi bisnis," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×