kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan naik 30%, laba Borneo Olah Sarana (BOSS) justru turun 7%


Senin, 08 April 2019 / 17:25 WIB
Pendapatan naik 30%, laba Borneo Olah Sarana (BOSS) justru turun 7%


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) mencatatkan penjualan bersih Rp 272,40 miliar di tahun 2018 lalu. Pencapaian tersebut naik 29,90% secara year on year (yoy) dari penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 209,70 miliar.

Berkat torehan tersebut, laba kotor BOSS meningkat 81,26% menjadi Rp 116,33 miliar dari Rp 64,18 miliar pada tahun sebelumnya. Lonjakan laba kotor ini terjadi karena kenaikan beban pokok penjualan hanya 7,25% menjadi Rp 156,07 miliar. 

Kenaikan penjualan BOSS tak lepas dari permintaan batubara kalori tinggi yang meningkat sepanjang tahun lalu. Dari sisi volume produksi, terjadi kenaikan 11,68% menjadi 216.318 metrik ton dari sebelumnya 193.694 metrik ton pada tahun 2017 yang berasal dari konsensi tambang PT Bangun Olah Sarana.

Direktur Keuangan BOSS, Widodo Nurly Sumady mengatakan sepanjang tahun 2018, kinerja Borneo Olah Sarana didorong oleh momentum tingginya harga jual batubara berkualitas high grade.

“Untuk tahun ini, kami menargetkan akan meningkatkan jumlah produksi batubaranya hingga 800.000 metrik ton. Peningkatan tersebut didukung karena telah mulai beroperasi konsesi tambang dari anak usahanya, PT Pratama Bersama yang mempunyai luas area mencapai 4.210 hektare,” ujar Widodo dalam keterangan persnya, Senin (8/4).

BOSS juga terus berupaya meningkatkan produksi 2019 dengan menambah lagi lima armada alat berat serta membangun infrastruktur pendukung produksi seperti membangun jetty baru di sungai Mahakam, membangun barge loading conveyor di jetty baru, serta berinvestasi di alat pendukung seperti grader, dozer dan dump truck.

BOSS juga telah melakukan perjanjian kerja sama antara anak usahanya, PT Pratama Bersama dengan PT Putra Perkasa Abadi untuk pekerjaan jasa pertambangan senilai US$ 147 juta.

Sekadar informasi, jenis batubara yang diproduksi BOSS merupakan batubara kalori tinggi dengan kadar abu dan sulfur yang rendah. Hal tersebut menjadi keunggulan BOSS untuk bisa memasuki pasar Jepang yang memiliki standar impor batubara tinggi. Sedangkan dengan adanya peningkatan produksi tahun ini diharapkan bisa mendongkrak penjualan hingga dua kali lipat.

Meski pendapatan dan laba kotor naik, laba bersih emiten batubara ini justru turun 7,08% menjadi Rp 22,43 miliar dari sebelumnya Rp 24 miliar.

Penurunan laba ini disebabkan oleh kenaikan beban penjualan sebesar 37,21% menjadi Rp 31,93 miliar dan beban umum dan administrasi sebesar 257% menjadi Rp 39,67 miliar. Beban keuangan BOSS pun meningkat hampir 10 kali lipat menjadi Rp 10,07 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×