kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan flat, Lippo Karawaci catat rugi bersih Rp 1,46 triliun di semester I-2019


Jumat, 30 Agustus 2019 / 10:00 WIB
Pendapatan flat, Lippo Karawaci catat rugi bersih Rp 1,46 triliun di semester I-2019
ILUSTRASI. LPKR - Lippo Mall Kemang Village


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hingga paruh pertama tahun ini tak terlalu cemerlang. Pasalnya, hingga semester I-2019 Lippo Karawaci hanya membukukan pendapatan Rp 5,30 triliun, stagnan dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 5,33 triliun.

Laba bruto LPKR pada semester I-2019 tercatat Rp 2 triliun, turun 16,32% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,39 triliun. Turunnya laba kotor perusahaan lantaran anjloknya laba dari sektor properti yang turun hingga 70,3% menjadi Rp 271 miliar.

Sementara itu, mengutip laporan keuangan LPKR, pada semester I-2019 LPKR membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar Rp 1,46 triliun. Padahal, pada periode yang sama LPKR masih membukukan laba bersih Rp 406,15 miliar.

Keterlambatan LPKR menyelesaikan proyek-proyek properti dan pembengkakan biaya, serta adanya penalti juga membuat perusahaan harus mencatat rugi usaha sebesar Rp 874,56 miliar. Total pendapatan yang dibukukan dari segmen development juga turun 37,7% menjadi Rp 991 miliar. 

Dalam keterangan resmi yang dikutip Kontan.co.id, manajemen LPKR mengatakan, pendapatan perusahaan didorong oleh pertumbuhan pendapatan recurring terutama dari segmen bisnis healthcare (Siloam Hospital) yang diimbangi dengan penurunan dari segmen bisnis properti pada tahun lalu. 

Sementara itu, pada paruh pertama tahun ini LPKR mencatatkan marketing sales sebesar Rp 835 miliar, naik 84,32% dari periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Kenaikan Beban dan Tertundanya Proyek Bikin Lippo Karawaci Merugi Rp 1,46 Triliun

Di sisi lain, beban usaha LPKR turun dari Rp 1,9 triliun pada semester I-2018 menjadi Rp 1,87 triliun pada semester I-2019. Penurunan ini terutama disebabkan oleh beban usaha di bisnis properti yang lebih rendah," jelas manajemen PT Lippo Karawaci Tbk seperti dikutip dalam keterangan resminya Jumat (30/8).

Sementara itu, EBITDA perusahaan turun 39,4% dari Rp 882 miliar pada semester I-2018 menjadi Rp 534 miliar pada semester I-2019.

Meski begitu, manajemen LPKR bilang, pengurangan utang serta penawaran umum terbatas membantu memperkuat neraca pada semester I-2019. Pada semester I-2019, LPKR mencatatkan saldo kas dan setara kas Rp 4,6 triliun, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,8 triliun.

Baca Juga: Lippo Karawaci (LPKR) Akhirnya Merealisasikan Penjualan Mall Puri

Sedangkan total utang perusahaan per semester I-2019 turun 9,39% menjadi Rp 13,5 triliun, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,9 triliun.

Dengan membaiknya kondisi keuangan perusahaan pasca penawaran umum terbatas pada kuartal II-2019, LPKR optimistis ke depan kinerjanya akan terus meningkat.

"Kami berharap pada semester II-2019 pasar properti akan mulai membaik yang didorong oleh terpilihnya kembali presiden serta kebijakan yang kondusif terhadap pasar properti bersamaan dengan pemangkasan suku bunga," jelas CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady dalam keterangan resminya Jumat (30/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×