kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan dan laba Metrodata (MTDL) kuartal I meningkat di tengah wabah corona


Selasa, 12 Mei 2020 / 15:46 WIB
Pendapatan dan laba Metrodata (MTDL) kuartal I meningkat di tengah wabah corona
ILUSTRASI. Di tengah pandemi corona (Covid-19), bisnis Metrodata Electronics (MTDL) masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi corona (Covid-19), bisnis PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) masih mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja.

Susanto Djaja, Presiden Direktur MTDL mengatakan, dua lini usaha utama di bidang distribusi hardware dan software serta lini usaha solusi dan konsultasi sangat dibutuhkan di tengah kondisi yang mengharuskan banyak perusahaan menjalankan kebijakan work from home (WFH).

Ia menerangkan, produk dan layanan yang disediakan Metrodata sebagai salah satu perusahaan TIK di Indonesia sangat mendukung semua pihak untuk bekerja efektif di rumah maupun untuk mendukung perusahaan tetap beraktivitas meskipun sebagian besar sumber dayanya WFH.

Baca Juga: Metrodata Electronics (MTDL) targetkan pertumbuhan pendapatan 13% di tahun ini

"Bermitra dengan lebih dari 100 merek produk IT, kami siap mendukung transformasi digital para pelanggan dan mitra korporasi agar tetap beroperasi secara efektif di tengah pandemi ini," ujarnya.

MTDL menyediakan produk-produk IT yang dibutuhkan di tengah masa WFH seperti notebook, printer, switch, access point, cloud computing, dan lainnya. Menurutnya, kebutuhan notebook masih signifikan hingga sekarang, dengan penjualan notebook MTDL berkontribusi hingga 60% dari pendapatan unit bisnis distribusi MTDL.

Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat Covid-19, MTDL mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 94,3 miliar di kuartal I 2020, atau naik 10,1% yoy dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 85,6 miliar.

Hal ini sejalan dengan MTDL yang juga membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 4,9% yoy dari Rp 3,2 triliun di kuartal I 2019 menjadi Rp 3,4 triliun di kuartal I 2020.

“Kami bersyukur dengan upaya dan strategi bisnis diversifikasi membuat bisnis solusi & konsultasi masih dapat mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 15,4% dan bisnis distribusi sebesar 1,4% di tengah situasi sekarang ini,” kata Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (12/5).

Direktur MTDL Randy Kartadinata menambahkan, pertumbuhan kinerja tersebut didukung dengan adanya upaya diversifikasi yang dilakukan masing-masing unit bisnis.

Ia bilang, unit bisnis solusi melakukan penjualan kepada berbagai industri sehingga risiko tagihan tersebar luas, dan tagihan kepada industri yang terdampak wabah Covid-19 ini tidak signifikan.

Demikian pula, unit bisnis distribusi melakukan penjualan yang tersebar ke 4.000 dealer sehingga meminimalkan terjadinya konsentrasi tagihan pada dealer-dealer tertentu.

“Selain itu, kami mampu menjaga kelangsungan suplai dari inventory di tengah pandemi Covid-19 ini, lebih baik dibandingkan dengan kompetitor kami, sehingga mendukung laba kotor/gross margin kami yang lebih sehat dibandingkan tahun sebelumnya,” tutur Randy.

MTDL juga memiliki total aset lancar 2,5 kali dibanding kewajiban lancar. Selain itu, pinjaman ke bank sangat minimum sebesar Rp226 miliar dengan rasio hutang terhadap modal (DER) hanya sebesar 0,1 kali, sehingga kemampuan pinjaman untuk mengembangkan perusahaan masih terbuka sangat besar.

Sekarang ini, Metrodata berupaya untuk terus mempertahankan pencapaian kinerja ini serta memastikan agar seluruh layanan terkait transformasi digital tetap lancar.

"Ke depan setelah masa sulit ini berlalu, kami melihat kebutuhan akan solusi TIK untuk mendukung transformasi digital akan semakin dibutuhkan, sehingga peran MTDL dalam mendukung akselerasi transformasi digital Indonesia akan semakin nyata,” imbuh Susanto.

Baca Juga: Kinerja ciamik, Metrodata Electronics (MTDL) cetak pendapatan US$ 1 miliar di 2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×