kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penawaran masuk lelang SBN Selasa (30/3) diperkirakan akan menyentuh Rp 50 triliun


Minggu, 28 Maret 2021 / 13:39 WIB
Penawaran masuk lelang SBN Selasa (30/3) diperkirakan akan menyentuh Rp 50 triliun
ILUSTRASI. Pemerintah berencana mengadakan lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (30/3) dengan target hingga Rp 45 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana mengadakan lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (30/3). Pada lelang kali ini, pemerintah mematok target sebesar Rp 30 triliun-Rp 45 triliun. 

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengungkapkan, penawaran yang masuk pada lelang SUN besok seharusnya masih akan di atas target yang ditetapkan pemerintah. Menurut dia, kondisi pasar belakangan ini relatif stabil walaupun tekanan, khususnya dari eksternal masih berlanjut dan menghantui pasar SBN. 

“Yield US Treasury masih jadi sentimen pemberat bagi pergerakan yield SBN. Walau demikian, kondisi pasar belakangan ini jauh lebih stabil. Terbukti dari pergerakan yield acuan SUN 10 tahun yang cenderung datar,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Jumat (26/3).

Oleh karena itu, Ramdhan masih optimistis jumlah penawaran yang masuk pada lelang akan mencapai Rp 50 triliun. Dia menilai, para investor domestik akan masih menjadi penopang pada jalannya lelang SBN. Pasalnya, likuiditas di dalam negeri saat ini masih baik.

Baca Juga: Pergerakan yield US Treasury jadi sentimen utama pada lelang SBN Selasa (30/3)

Begitupun dari sisi yield, Ramdhan menyebut posisi yield saat ini justru lebih menarik dibandingkan pada awal tahun ini. Oleh karena itu, seharusnya investor domestik bisa memanfaatkan momen ini untuk masuk ke pasar primer pada lelang.

Sementara untuk investor asing, Ramdhan memperkirakan mereka masih akan cenderung menahan diri dan belum melirik SBN. Apalagi, risiko global saat ini masih cukup tinggi. Hal ini juga tercermin dari level credit default swap (CDS) atau persepsi investor terhadap Indonesia dalam tren naik. 

Adapun, level CDS untuk SBN acuan 10 tahun saat ini berada di level 152,11 atau level tertingginya dalam empat bulan terakhir. Hal yang serupa juga terlihat pada level CDS untuk SBN 5 tahun yang berada di level 86,51.

Baca Juga: Faktor eksternal berpotensi menekan rupiah jelang akhir kuartal pertama

“Pada akhirnya ini membuat investor asing keluar dari pasar emerging markets, mereka memilih menyimpan dananya di Amerika Serikat dahulu sering yield US Treasury yang juga naik. Oleh karena itu, lelang besok masih akan didominasi oleh para investor domestik,” imbuh Ramdhan. 

Dengan kondisi saat ini, Ramdhan meyakini seri dengan tenor pendek akan menjadi salah satu incaran peserta lelang karena volatilitas yang rendah. Begitupun dengan seri SBN acuan 10 tahun yang punya likuiditas paling tinggi.

Baca Juga: Cerita investasi Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik memilih menabung saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×