kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembayaran Dream for Freedom mandek


Rabu, 17 Februari 2016 / 09:05 WIB
Pembayaran Dream for Freedom mandek


Reporter: Namira Daufina, Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Arisan berantai Dream for Freedom mengumumkan offline (D4F) sejak Selasa (16/2). Sistem yang bergerak di bawah PT Promo Indonesia Mandiri (www.promonesia.com) ini mengumumkan offline hingga Senin (22/2).

Pengumuman tersebut antara lain disampaikan lewat akun Facebook, Jasa Sharing Bisnis. Menurut keterangan di akun tersebut, Dream for Freedom untuk sementara menutup akses ke situs www.d4f-official.com.

Pengumuman ini menyebut, terjadi ketidakseimbangan antara kontribusi dengan hasil yang diperoleh dari pertumbuhan partisipan baru maupun perkembangan unit bisnis.

Alhasil, sistem D4F kelebihan beban kewajiban. Artinya, pemasukan arisan ini lebih kecil ketimbang pengeluaran.

Menurut Henri Butar-Butar, salah satu anggota Dream for Freedom yang berada di level Manager Ruby, sistem sedang restart. Henri mengatakan, anggota tidak perlu panik karena Dream for Freedom tetap membayar hak, tapi dengan proses lebih lama.

Anggota Dream for Freedom tadinya dapat mengambil hak setiap 15 hari. "Ada dua opsi yang bisa dipilih, lanjut atau recovery akun," kata Henri kepada KONTAN.

Untuk opsi lanjut, anggota harus siap menerima konsekuensi hangusnya hak berupa bonus aktif dan pasif hingga 22 Februari. Ketika situs dapat kembali diakses, semua akan kembali ke level 0.

"Nantinya kan dari pertumbuhan anggota baru setelah restart, bonus aktif akan tetap dibayarkan," ujar Henri.

Untuk bonus pasif, menurut Henri, baru akan diberlakukan lagi setelah 50% dana anggota yang memilih recovery dibayarkan oleh perusahaan. Untuk anggota yang memilih recovery, anggota keluar dari sistem dan mengambil semua hak.

Hak ini akan dibayarkan tanpa batas waktu. Jika ingin bergabung lagi, anggota membuat akun baru lagi. Sebelumnya pada Maret 2015, sistem Dream for Freedom pernah di-restart dan pembayaran semua hak terselesaikan dua bulan. Inilah yang mendorong Henri melanjutkan keanggotan.

Menurut Henri, dana pembayaran hak anggota akan didapat dari perekrutan anggota baru per 22 Februari serta keuntungan unit bisnis Promonesia, induk Dream for Freedom.

Promonesia bergerak di berbagai bidang, mulai dari penempatan iklan, penjualan tiket pesawat, hotel, pembayaran listrik dan air hingga penjualan kaos dan DVD. Henri tidak merasa proses restart dan penutupan sementara ini sebagai kerugian.

"Lah, itu pilihan saya, kenapa harus merasa rugi? Toh, selama ini keuntungannya sudah ada," ujar Henri yang bergabung dengan Dream for Freedom sejak 30 Oktober 2015.

Lain lagi cerita Melinda Putri, anggota Dream for Freedom asal Banjarmasin. Melinda bilang, sistem sedang down karena ada perbaikan server. Itu informasi yang diketahui Melinda dari uplinernya.

"Ini enggak akan mengganggu uang dan hak saya maka saya tetap lanjut," kata Melinda yang bergabung November 2015.

Melinda mengabarkan hal ini kepada 60 anggota di bawahnya. "Saya pun menyarankan untuk tetap tenang dan lanjut karena masih berpotensi mendapatkan keuntungan dan terus berkembang pesat," kata Melinda.

Hingga awal Februari 2016, Dream for Freedom memiliki sekitar 700.000 anggota. Anggota bisa bergabung dengan paket tawaran mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 30 juta.

Dengan perhitungan minimum, dana yang nyangkut di Dream for Freedom setidaknya mencapai Rp 700 miliar. Anggota dijanjikan bonus pasif 30% per bulan. Bonus aktif terdiri dari bonus merekrut anggota, hingga bonus rekrutmen anggota yang jumlahnya berpasangan dengan bonus masing-masing 10%.

Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, banyaknya kasus investasi bodong disebabkan oleh sifat investor yang hanya tergiur hasil tinggi.

Investor tak meneliti lebih dalam produk yang ditawarkan. "Sifat ingin instan dan mudah menjadi faktor pendorong yang membuat investor mudah terjebak investasi bodong," ujar Eko.

Eko menuturkan, investor perlu teliti membandingkan return yang ditawarkan dengan suku bunga deposito perbankan. Apabila skema investasi menawarkan return tinggi, maka investor perlu hati-hati. "Sebab, risiko juga pasti tinggi," ujar Eko.

Investor perlu mempelajari cara kerja skema investasi dan perlu curiga bila cara kerja investasi ini tak wajar. Investor sebaiknya mengecek legalitas penawaran investasi lewat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di nomor 500655.

Investor yang sudah terlanjur terjebak dalam investasi bodong biasanya sulit untuk keluar. "Sehingga saran saya, tidak perlu memikirkan untung. Yang terpenting, usahakan bisa kembali sebanyak mungkin," pungkas Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×