kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemangkasan karyawan menekan laba XL Axiata


Sabtu, 03 Februari 2018 / 07:15 WIB
Pemangkasan karyawan menekan laba XL Axiata


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan PT XL Axiata Tbk (EXCL) sepanjang 2017 lalu masih tumbuh 7,18% year on year (yoy) menjadi Rp 22,88 triliun. Sayangnya, laba bersih perusahaan telekomunikasi ini harus terpangkas lantaran beban yang tinggi.

Laba bersih EXCL hanya sebesar Rp 375,24 miliar pada 2017 lalu. Nilai tersebut turun tipis jika dibandingkan dengan laba bersih tahun 2016 yang sebesar Rp 375,52 miliar.

Dian Siswarini, Presiden Direktur EXCL, mengatakan, penurunan laba bersih tersebut disebabkan adanya pemangkasan pegawai. Tahun lalu, EXCL memberhentikan 200 hingga 300 pegawainya untuk memperbaharui kapabilitas. Dengan adanya pembaharuan kapabilitas itu, struktur organisasi EXCL lebih ramping.

Berdasarkan laporan keuangan EXCL, beban berupa pesangon sehubungan dengan program transformasi mencapai Rp 400 miliar. Jumlah karyawan EXCL per akhir Desember sebanyak 1.652 orang, berkurang 240 orang dari akhir tahun sebelumnya, yakni 1.892 orang.

Dian mengatakan, beban lay off ini memiliki bobot 40% terhadap total beban EXCL. Alhasil, beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik 16,86% dari semula Rp 1,15 triliun menjadi Rp 1,35 triliun. Hal ini menekan margin laba EXCL.

"Sebetulnya ada potensi laba sekitar Rp 700 miliar. Tapi, laba yang dibukukan hanya Rp 375 miliar karena ada penjualan Elevenia dan lay off karyawan," ujar Dian di Jakarta, Jumat (2/2).

EXCL yakin kinerja tahun ini bisa lebih baik. EXCL akan menambah lebih dari 17.000 base transceiver station (BTS) hingga akhir 2018. Sepanjang 2017 lalu, EXCL telah membangun lebih dari 16.000 BTS. "Nantinya, sekitar 55% BTS dibangun di Pulau Jawa," kata Mohamed Adlan, Direktur Keuangan EXCL. Dia menambahkan, 90% dari total belanja modal EXCL sebesar Rp 7 triliun akan digunakan untuk peningkatan jaringan.

Total jumlah BTS EXCL hingga akhir 2017 mencapai 101.094 BTS, yang terdiri dari 17.000 BTS 4G dan 46.000 BTS 3G. Meski banyak melakukan penetrasi ke luar Jawa sejak 2016, EXCL mengaku bahwa saat ini kontribusi dari pasar di luar Jawa belum signifikan. Pangsa pasar EXCL di luar Jawa sekitar 11%.

Diversifikasi bisnis

Setelah gagal mengembangkan bisnis e-commerce, EXCL memutar strategi dengan diversifikasi ke beberapa segmen bisnis. Rencananya, EXCL akan merambah ke sektor televisi berbayar (pay TV). "Rencananya di kuartal II-2018 akan diluncurkan," kata Dian.

Untuk masuk ke bisnis ini, EXCL akan melakukan akuisisi atau merger dengan salah satu televisi berbayar. Namun, Dian masih menutup rapat informasi soal perusahaan yang diincar tersebut.

Dalam jangka panjang, EXCL akan merogoh investasi US$ 500 juta untuk bisnis ini. Tapi karena baru merintis, di tahun ini EXCL hanya akan mengeluarkan dana sekitar 10% dari total belanja modalnya.

Meski banyak melakukan ekspansi, sejumlah tantangan masih membayangi kinerja EXCL. Salah satunya adalah beleid pemerintah soal registrasi kartu prabayar yang ditargetkan selesai di akhir Februari 2018.

Adlan mengatakan, beleid ini akan membuat pendapatan EXCL melambat. "Biasanya akan tercermin dalam kinerja satu tahun terakhir," kata Adlan, Jumat (2/2).

Namun, jika pemerintah masih memberi kelonggaran, pendapatan EXCL masih berpotensi tumbuh sekitar 5%-9% di tahun ini. Tapi, sisi positif beleid ini adalah peningkatan loyalitas pelanggan EXCL.

William Surya Wijaya, Kepala Riset Indosurya Sekuritas, mengatakan, kinerja keuangan EXCL tahun ini akan terangkat oleh momen Asian Games dan Pilkada. Sehingga, ia masih merekomendasikan buy untuk saham EXCL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×