Peluang investasi manis di jalur kereta ringan

Jumat, 23 Juni 2017 | 10:00 WIB   Reporter: Francisca Bertha Vistika
Peluang investasi manis di jalur kereta ringan


O Km dari Stasiun LRT. Begitu bunyi tagline Grand Dhika City.

Apartemen besutan PT Adhi Persada Properti yang bercokol di daerah Bekasi ini kelak memiliki stasiun kereta ringan alias light rail transit (LRT) di kawasannya.

Ya, banyak pengembang yang menjadikan LRT sebagai pemanis proyek properti mereka. Selain Grand Dhika City, ada CitraGran Cibubur. Perumahan garapan PT Ciputra Development Tbk berslogan: 5 Menit ke Stasiun LRT.

Kalau tidak ada aral melintang lagi, LRT tahap pertama yang memiliki tiga lintasan bakal beroperasi awal 2019 nanti. 

Kesatu, membentang dari Cibubur hingga Cawang sepanjang 14,6 kilometer (km).

Kedua, Bekasi Timur–Cawang dengan panjang 18,5 km.

Ketiga, Cawang–Dukuh Atas berjarak 10,5 km.

Hingga pertengahan Maret lalu, pembangunan konstruksinya baru 15%. Rencananya, jalur LRT Jabodetabek juga menghubungkan Bandara Soekarno Hatta, Kelapa Gading, Bogor.

Keberadaan LRT membuat prospek properti di sekitar jalur transportasi massal itu semakin ciamik. Saat ini saja, Ali Tranghanda, pengamat properti, bilang, pergerakan harga properti mulai terlihat.

"Kalau LRT beroperasi, kenaikannya bisa 20% per tahun," kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch ini.

Daerah pinggiran Jakarta yang punya stasiun LRT berpeluang mengalami pertumbuhan properti lebih baik. Misalnya, Bekasi Timur, Cibubur, Cimanggis, Sentul, dan Bogor.

“Jalur LRT akan melintasi proyek properti khususnya apartemen di segmen menengah,” ujar Ali. Dengan begitu, hunian jangkung kelas ini akan menopang pertumbuhan terbesar.

Tergantung pasar

Tapi, Anton Sitorus, Director Head of Research and Consultancy PT Savills Consultants Indonesia, punya berpendapat berbeda. Dia bilang, prospek kenaikan harga hunian di dekat jalur LRT tak setinggi yang dibayangkan. Sama dengan di daerah lain, harga properti lebih tergantung kondisi pasar, bukan cuma letaknya yang strategis dengan transportasi massal.

Dan, melihat kondisi sekarang, Anton menilai, kenaikan harga properti tidak jauh-jauh dari angka inflansi. Itu pun tergantung dari lokasinya. "Yang di tengah kota atau pinggiran kota akan berbeda," ucapnya.

Menurut Anton, yang tertarik memiliki properti di jalur LRT adalah masyarakat kelas menengah bawah. Terutama, masyarakat yang punya tujuan hidup lebih praktis dan butuh properti sebagai tempat usaha. "Masyarakat menengah atas akan lebih tertarik perumahan dengan kualitas lingkungan yang baik," kata Anton.

Meski begitu, Mandietha Dinanty, Sekretaris Perusahaan Adhi Properti, menyatakan, keberadaan LRT membuat prospek Grand Dhika City yang berdiri di atas lahan dengan luas 10 hektare (ha) menjadi sangat bagus. "Dengan tingginya permintaan hunian di dekat jalur LRT, ke depan prospek investasi di apartemen kami akan tinggi," ujar Mandietha.

Mandietha mengklaim, harga apartemen di Grand Dhika City mengalami kenaikan secara periodik setiap tiga bulan. Saban tahun, kenaikannya sekitar 12%.

Untuk tarif sewa, saat ini berkisar Rp 3,5 juta sampai Rp 4 juta per bulan untuk tipe studio. "Dengan adanya kenaikan harga secara periodik, tentu potensi keuntungannya makin tinggi," kata Mandietha.

Letak yang dekat dengan stasiun LRT juga membuat respons masyarakat terhadap Thamrin District sangat baik. Terlebih, lokasinya strategis dan terbaik di Bekasi.

Soal potensi kenaikan harganya, Nio Yantony, Direktur Utama PT Pikko Land Development Tbk, pengembang Thamrin District, optimistis akan secemerlang proyek-proyek Piko Land sebelumnya. "Berdasarkan pengalaman kami, kenaikan bisa mencapai 100% dalam tiga tahun," promosi Nio.

Target pasar Thamrin District adalah masyarakat yang kerja di Jakarta dan sekitarnya, juga pelanggan setia Pikko Land sebagai investor yang akan menyewakan unit yang dibelinya. Klaim Nio, hasil sewa dalam 10 tahun sudah bisa kembali modal.

Senada, Harun Hajadi, Direktur Ciputra Development, menambahkan, segala tambahan infrastruktur bakal mendongkrak nilai properti. "Potensi peningkatan nilai yang diakibatkan oleh penambahan infrastruktur seperti LRT akan sangat signifikan, apalagi transportasi publik," katanya.

Dan, nilai properti yang meningkat bukan cuma harga jual, lo, juga tarif sewa. Menurut Ali, taris sewa apartemen yang berdiri di sekitar jalur LRT berpotensi naik 6% setahun.

Menggiurkan bukan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru