kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelonggaran PSBB jadi katalis positif, emiten properti dan rumah sakit bakal terkerek


Selasa, 02 Juni 2020 / 22:32 WIB
Pelonggaran PSBB jadi katalis positif, emiten properti dan rumah sakit bakal terkerek
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan lantai di salah satu ruangan yang dijadikan Rumah Sakit Darurat di Gedung Lippo Plaza Mampang, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Siloam Hospitals mengubah sebagian pusat perbelanjaan Lippo Plaza Mampang menjadi Rumah Sakit Darurat


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah sempat tertekan akibat Covid-19 kini mulai rebound. IHSG naik 93,89 poin atau 1,98% ke posisi 4.847,51 pada tutup perdagangan Selasa (2/6). Sentimen pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi penggerak IHSG.

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR ) yang memiliki bisnis inti di sektor properti juga kesehatan akan memiliki kinerja positif dalam jangka panjang.

Animo di kedua bisnis sektor itu memang cukup baik. Sektor kesehatan dianggap menarik karena merupakan segmen bisnis yang saat ini benar-benar dibutuhkan masyarakat. “Akan ada peluang kinerjanya bisa lebih baik," kata Sukarno dalam keterangannya.

Baca Juga: Ada PSBB, transaksi uang elektronik bank merosot

Yang pasti, kesehatan emiten dengan proporsi recurring income yang besar menjadi kekuatan terbesar LPKR menghadapi ketidakpastian ekonomi. Asal bisa memaksimalkan apa yang menjadi target perusahaan dan memanfaatkan dengan baik kondisi penurunan suku bunga dan insentif lain yang ada, dalam jangka panjang kinerja akan tetap positif.

Sukarno Alatas juga menilai kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG bersifat technical rebound. “Rebound saham ini bersifat jangka pendek dalam merespon pelonggaran PSBB. Pasar merespon positif dengan adanya berlaku new normal yang artinya ekonomi akan terbebas dari negatif. Indonesia termasuk bagian negara yang pulih lebih cepat setelah China akibat pendemi ini, ucap Sukarno.

Alatas menyampaikan bahwa capaian kinerja positif sejumlah emiten properti di 2019 tetap harus dilihat secara komprehensif mengingat situasinya pasti terus positif jika tidak terjadi pandemi Covid-19. Kebijakan new normal diharapkan akan meningkatkan kembali kepercayaan investor sehingga kinerja emiten pun menjadi semakin positif. 

Yang pasti, pelonggaran PSBB serta berlakunya kenormalan baru, akan menimbulkan optimisme dan memungkinkan kinerja operasional mal dan sektor properti berangsur pulih. Hal ini sejalan dengan membaiknya konsumsi masyarakat.

Untuk diketahui, LPKR sudah melaporkan kinerja 2019 yang  mencatatkan peningkatan penjualan 7,6 % pada 2019. LPKR meraih pendapatan Rp12,25 triliun sepanjang 2019. Kenaikan pendapatan disumbang oleh pertumbuhan segmen pendapatan berulang alias recurring income yang dimotori oleh anak usaha, PT Siloam Hospitals Tbk. (SILO).




TERBARU

[X]
×