kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelita Samudera Shipping (PSSI) targetkan pendapatan US$ 69 juta di 2020


Rabu, 11 November 2020 / 16:27 WIB
Pelita Samudera Shipping (PSSI) targetkan pendapatan US$ 69 juta di 2020
ILUSTRASI. Armada kapal tunda penarik tongkang milik PT Pelita Samudera Shipping Tbk


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menargetkan raihan pendapatan sebesar US$ 69 juta pada tahun 2020. Target tersebut lebih rendah 8% dari capaian pendapatan perusahaan di tahun 2019 yang capai US$ 75 juta.

Presiden Direktur PSSI Alex Iriawan Ibarat mengungkapkan, sepanjang tahun ini, raihan pendapatan perusahaan sebenarnya cukup stabil. Di mana, pada kuartal II dan kuartal III 2020, PSSI mencatatkan raihan pendapatan masing-masing sekitar US$ 16 juta.

Dia menambahkan, pada kuartal IV, perusahaan berharap ada peningkatan kinerja. "Harga batubara yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir kami harapkan meningkat di kuartal IV (pendapatan) sebesar US$ 18 juta," kata Alex dalam gelaran Public Expose Virtual, Rabu (11/11).

Baca Juga: Pelita Samudera (PSSI) mengempit kontrak jangka panjang US$ 101 juta

Dia melanjutkan, untuk laba bersih hingga akhir tahun nanti diharapkan dapat mencapai US$ 8 juta. Lagi-lagi, proyeksi tersebut juga turun 38,46% dari capai 2019 yang tercatat sebesar US$ 13 juta.

Dalam catatan Kontan.co.id, PSSI membukukan total pendapatan sebesar US$ 51,2 juta per kuartal III-2020. Jumlah tersebut turun 7% dibanding periode yang sama tahun 2019.

Sementara itu, hingga akhir September, laba bersih PSSI tercatat sebesar US$ 4,64 juta atau anjlok 36,32% yoy. Asal tahu saja, pada periode Januari-September 2019, laba bersih PSSI sebesar US$ 7,3 juta.

Direktur Keuangan PSSI Yolanda Watulo menambahkan, sepanjang kuartal ketiga ini, perusahaan juga terjadi penurunan volume penanganan batubara hingga 17%. "Ada dua hal yakni volume (pengangkutan) yang berdampak dan turunkan laba serta faktor peningkatan depresiasi," ujar dia.

Sementara itu, Alex memastikan sejauh ini serapan capex telah mencapai US$ 7 juta dari total alokasi sekitar US$ 10 juta. Adapun, capex diperuntukkan bagi pemeliharaan kapal dan perbaikan fasilitas docking.

Walau kinerja kurang mentereng, namun PSSI tetap berencana ekspansi dengan menambah armada kapal. Diketahui, perusahaan berniat mendatangkan kapal MV Supramax.

"Sekarang lagi survei dan evaluasi kandidat kapal yang dibeli seharga US$ 8 juta sampai US$ 11 juta tergantung usia dan kapasitas serta jenis," beber Alex.

Menurutnya, dengan situasi pandemi ini maka butuh waktu sekitar 40 hari hingga 0 hari demi merealisasikan penambahan kapal. Untuk itu armada uang baru ini diperkirakan baru akan terwujud pada akhir 2020 atau di awal 2021.

Baca Juga: PSSI mendapat fasilitas pinjaman berjangka dari Citibank senilai US$ 20 juta

Ia menambahkan, sejatinya sudah ada kontrak yang dibicarakan dengan klien terkait kapal yang baru. Namun akibat situasi pandemi covid-19 maka baru dapat diumumkan kemudian.

"Negosiasi dengan 3 perusahaan namun karena pandemi, (akan) umumkan di kuartal I 2021 nanti. Diharapkan di tahun ini atau Januari 2021," pungkas Alex.

Selanjutnya: Kinerja sejumlah emiten pelayaran mengembang di kuartal III-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×