kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca stock split, BBRI masih menarik


Rabu, 27 September 2017 / 07:20 WIB
Pasca stock split, BBRI masih menarik


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Demi mencairkan perdagangan sahamnya di pasar, emiten menempuh sejumlah cara, salah satunya memecah nilai saham alias stock split. Salah satu emiten yang berencana melaksanakan stock split adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Dalam aksi korporasi ini, BBRI akan memecah saham dengan rasio 1:5. Manajemen BBRI akan meminta persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada 18 Oktober.

"Kami ingin meningkatkan basis investor dan likuiditas perdagangan saham. Dengan stock split, kami berharap kepemilikan investor ritel bertambah sehingga secara tidak langsung frekuensi perdagangan BBRI akan meningkat," ungkap Sekretaris Perusahaan BBRI Hari Siaga kepada KONTAN, Selasa (26/9).

Dengan jumlah saham lebih banyak dan harga yang terjangkau, maka berpotensi meningkatkan fleksibilitas bagi BBRI untuk melakukan berbagai aksi korporasi ke depan.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, terkait dengan stock split, meski harganya lebih murah, valuasi saham tak akan berubah. Tapi secara psikologis akan mempengaruhi investor, terutama investor ritel. "Secara psikologis dapat menyebabkan harga saham BBRI naik," tutur dia.

Dengan demikian, banyak investor ritel yang bisa membeli saham karena harganya lebih terjangkau. Selain itu, aksi stock split menjadi salah satu ajang bagi emiten untuk menunjukkan manajemen terus memantau harga sahamnya.

Untuk BBRI, Hans melihat seiring kinerjanya yang cukup bagus, maka harga saham pun akan mengikuti. Oleh karena itu, stock split menjadi pilihan bagus dengan harga BBRI yang saat ini sudah terbilang mahal. Di saat yang sama, likuiditas saham BBRI di pasar juga bisa terus meningkat.

Rekomendasi analis

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas, Taye Shim mengemukakan, stock split akan membuat harga saham BBRI menjadi murah, sehingga investor memiliki akses untuk memiliki saham tersebut. "Hal ini akan memperbesar likuiditas saham, memberikan akses yang lebih mudah untuk membeli saham," ungkap dia. Taye merekomendasikan buy untuk saham BBRI, dengan target harga senilai Rp 16.064 per saham.

Terkait saham stock split bagaimana yang layak dibeli oleh investor, Taye menilai, investor seharusnya melihat fundamental emiten terlebih dulu. Sebelumnya juga ada beberapa emiten yang sudah lebih dulu melaksanakan stock split.

Misal Bank Mandiri (BMRI), Medco Energi Internasional (MEDC), Barito Pacific (BRPT), Samudera Indonesia (SMDR), Ultrajaya Milk Industry & Trading Company (ULTJ) dan Bumi Teknokultura Unggul (BTEK).

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra melihat prospek BBRI pasca melakukan stock split akan sangat tergantung pada kinerja keuangannya di kuartal ketiga dan keempat nanti. Sejauh ini, BBRI memiliki prospek bagus, dengan komposisi pinjaman yang cukup kuat di segmen mikro.

"Dengan stock split, investor ritel yang mempunyai modal kecil bisa ikut beli dan ini sangat baik. Likuiditas meningkat, harga BBRI juga semakin bagus," ungkap Aditya kepada KONTAN, kemarin.

Saat ini, menurut dia, BBRI menjadi salah satu saham unggulan di sektor perbankan dengan total aset dan diversifikasi pinjaman yang cukup kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×