Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Setelah bergerak fluktuatif, bursa AS berakhir negatif pada transaksi tadi malam (18/9). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,3% menjadi 1.990,20.
Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 16.674,74. Adapun saham-saham yang sangat sensitif dengan kenaikan suku bunga -seperti utilities dan real estate- mengalami kenaikan setidaknya 0,9%. Sedangkan saham perbankan setidaknya mengalami penurunan 2,4%.
Pelemahan indeks S&P 500 terjadi pasca keputusan the Federal Reserve untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level mendekati nol. Hal ini memicu pertanyaan mengenai kekuatan ekonomi global.
Keputusan the Fed untuk tidak menaikkan suku bunga menunjukkan tingginya risiko ekonomi global dan perlambatan inflasi di AS.
"Jika the Fed tetap mempertahankan suku bunga, lalu apa yang harus dikatakan mengenai ekonomi? Bahwa ekonomi AS belum cukup kuat dengan kenaikan suku bunga. Ini yang dipikirkan pelaku pasar saat ini," jelas Carin Pai, director of equity strategy Fiduciary Trust Company International di New York.
Ada beberapa alasan yang disinyalir mendasari keputusan the Fed tersebut. Beberapa di antaranya kecemasan mengenai perlambatan ekonomi global, rendahnya tingkat inflasi di AS, dan pergerakan pasar saham yang volatil pada Agustus. Keputusan the Fed pada malam ini sekaligus mengonfirmasi bahwa perekonomian AS belum sepenuhnya menguat.
"Melihat perkembangan ekonomi global dan finansial belakangan ini, sepertinya aktivitas ekonomi bisa tersendat," demikian pernyataan resmi the Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
