kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar spot turun, harga emas Antam melandai


Minggu, 20 Agustus 2017 / 11:40 WIB
Pasar spot turun, harga emas Antam melandai


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Menutup akhir pekan ini harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk terkoreksi dibanding sehari sebelumnya. Pelemahan terjadi mengikuti jatuhnya harga emas di pasar spot. Setelah sempat menembus level US$ 1.300 per ons troi harga logam mulia itu mulai sedikit melesu..

Mengutip situs Logammulia.com pada Sabtu (19/8), harga emas batangan terkoreksi Rp 2.000 dari Rp 604.000 per gram menjadi Rp 602.000 per gram. Sedangkan harga jual kembali emas batangan juga mengalami koreksi Rp 2.000 dari Rp 540.000 per gram ke level Rp 538.000 per gram.

Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan, sejauh ini harga emas batangan PT Aneka Tambang memang cukup dipengaruhi oleh pergerakan emas di pasar spot dan valuasi mata uang rupiah. Naik turunnya harga emas spot memang selalu diikuti emas Antam. Sedangkan jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat emas batangan terus melambung.

“Ada dua sentimen pertama karena harga emas di pasar spot dan kedua karena rupiah,” ungkapnya kepada Kontan akhir pekan ini.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (18/8) harga emas kontrak pengiriman Desember 2017 di Commodity Exchange melemah 0,06% ke level US$ 1.291,60 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harganya akhirnya jatuh setelah pada tengah sesi emas sempat menguat hingga menembus level US$ 1.306,90 per ons troi. Kondisi inilah yang membuat harga emas batangan sedikit mengalami koreksi.

Meski begitu laju pelemahan masih tertahan karena valuasi rupiah masih melemah terhadap dollar AS. Dibanding hari sebelumnya di pasar spot mata uang Garuda melemah 0,03% ke level Rp 13.362 per dollar AS. Pelaku pasar lebih memilih berburu emas sebagai aset lindung nilai dibanding memburu rupiah. “Rupiah tergolong mata uang berisiko dengan kekacauan geopolitik memberi sentimen negatif ke rupiah,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×