kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar mulai pulih, penerbitan obligasi korporasi dipercaya lebih ramai


Selasa, 25 Juni 2019 / 20:51 WIB
Pasar mulai pulih, penerbitan obligasi korporasi dipercaya lebih ramai


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi penerbitan obligasi korporasi yang lebih marak masih sangat terbuka di sisa tahun ini. Bahkan, sinyal penerbitan obligasi korporasi yang lebih banyak sudah terlihat sejak akhir semester pertama ini.

Mengutip data Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI), terdapat sembilan perusahaan yang mendaftarkan obligasinya sepanjang bulan Juni berjalan. Yang teranyar, ada PT Tridomain Performance Material Tbk yang mendaftarkan obligasi senilai Rp 400 miliar. Obligasi ini dijadwalkan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 1 Juli 2019.

Menurut Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana, seiring dengan tren penurunan yield Surat Utang Negara (SUN) yang terjadi, diharapkan hal ini akan memicu perusahaan untuk lebih aktif menerbitkan obligasi.

Sekadar catatan, yield SUN seri acuan 10 tahun pada hari ini berada di level 7,39% berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA).

Katalis positif yang dapat mendorong lebih banyak penerbitan obligasi korporasi juga berasal dari sikap The Federal Reserves yang mulai dovish, sehingga potensi penurunan suku bunga acuan AS cukup terbuka. Bank Indonesia diperkirakan akan melakukan kebijakan yang sama seperti The Fed.

“Katalis-katalis tadi akan menjadi pendorong kemungkinan turunnya cost of fund bagi penerbit obligasi korporasi,” ujarnya, Selasa (25/6).

Sementara itu, Head of Research & Consulting Service Infovesta Utama Edbert Suryajaya memandang, obligasi korporasi akan tetap memiliki daya tarik bagi para investor kendati ada potensi kupon yang ditawarkan menjadi lebih rendah di masa mendatang. Potensi ini memang tak bisa dihindari ketika yield SUN terus bergerak turun.

“Justru ketika yield SUN berada di level terendahnya, obligasi korporasi menjadi menarik karena masih bisa menawarkan kupon yang lebih tinggi,” terang dia, Selasa (25/6).

Ia menilai, investor tak perlu terburu-buru atau memaksa masuk ke pasar obligasi korporasi hanya karena kupon instrumen tersebut untuk saat ini masih relatif tinggi. Yang terpenting, investor tetap memperhatikan ketersediaan dana dan tujuan investasinya sebelum membeli obligasi korporasi.

Sebagai catatan, berdasarkan data statistik pasar modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penerbitan obligasi korporasi hingga 31 Mei 2019 tercatat sebesar Rp 43,78 triliun dari total 35 perusahaan yang melakukan penawaran umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×