kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pamor safe haven angkat dollar AS


Rabu, 20 Maret 2013 / 07:10 WIB
Pamor safe haven angkat dollar AS
ILUSTRASI. Contoh kamar tidur model lesehan. Foto:?Instagram @squareroomsmag


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia. Tekanan pada mata uang euro pasca keputusan bailout untuk Siprus membuat dollar AS terangkat lantaran investor beralih ke aset yang lebih aman.

Pasangan EUR/USD, Selasa (19/3) pukul 18.15 WIB, melemah 0,07% menjadi 1,2947 dibanding harga sehari sebelumnya. Pairing AUD/USD turun 0,25% menjadi 1,0376. Pasangan USD/JPY menguat 0,09% menjadi 95,30.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pelemahan euro tehadap the greenback dominan disebabkan oleh krisis finansial yang dialami oleh Siprus. Hingga saat ini, belum ada informasi baru mengenai voting parlemen Siprus menyangkut syarat pengenaan pajak bagi deposan yang diajukan Uni Eropa terkait dengan bailout sebesar € 10 miliar itu. “Selama belum ada kejelasan, pergerakan pairing ini akan terus menurun,” kata Ariston.

Sementara itu, rapat The Fed belum akan memberikan pengaruh yang signifikan. Pelaku pasar cukup yakin The Fed belum akan menghentikan program quantitative easing dalam waktu dekat ini.

Tonny Mariano, analis Harvest International Futures mengatakan, terhadap dollar Australia, dollar AS  diuntungkan karena perannya sebagai sebagai instrumen safe haven. .

Menurut Tonny, pergerakan pairing AUD/USD ke depan tergantung dari minat pelaku pasar terhadap instrumen berisiko, seperti dollar Australia. "Ini karena sentimen dari Australia maupun AS belum ada yang mampu mengubah arah pergerakan secara signifikan," ujar Tonny.

Raditya Ariwibowo, analis Divisi Tresuri BNI mengatakan, bagi USD/JPY, penguatan pasangan valuta asing ini terjadi karena telah ada kejelasan kebijakan moneter di Jepang setelah penetetapan gubernur baru Bank of Japan (BoJ) yaitu Haruhiko Kuroda. Kebijakan moneter yang agresif ini akan menekan nilai tukar yen agar Jepang bisa keluar dari deflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×