kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Operasi plastik bisa hilangkan kecanduan rokok


Minggu, 03 September 2017 / 22:50 WIB
Operasi plastik bisa hilangkan kecanduan rokok


Sumber: Kompas.com | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Bagi perokok, menghilangkan kebiasaannya merokok mungkin terasa tidak mungkin. Jika Anda merasa semua upaya tak membuahkan hasil, mungkin melakukan operasi plastik bisa membantu.

Bukan tindakan operasi plastiknya yang bisa menghentikan kebiasaan merokok, namun persiapan operasinya.

Seperti diketahui, pasien yang akan menjalani operasi plastik harus berhenti merokok 2 minggu sebelum tindakan. Merokok bisa menyebabkan komplikasi berbahaya saat operasi. Bahkan, banyak dokter bedah yang menolak mengoperasi pasien perokok.

Dalam penelitian terbaru terungkap, orang-orang yang diminta berhenti merokok 2 minggu sebelum operasi cenderung berhasil menjauhi rokok bahkan sampai selamanya.

Memang tidak realistis jika meminta pecandu rokok untuk menjalani operasi plastik, tapi yang digarisbawahi dari hasil studi tersebut adalah berhenti merokok adalah hal yang mungkin jika mereka memahami risiko kesehatannya.

Sebanyak 70% responden dalam penelitian ini setuju bahwa berdiskusi dengan dokter dan diberi tahu bahaya menghisap rokok bagi hasil operasi membuat mereka sadar untuk berhenti.

Sebanyak 40% juga mengaku tidak merokok lagi sampai 5 tahun pasca operasi dan 25% sama sekali tak merokok lagi.

"Mendiskusikan secara spesifik bahwa rokok pada pasien terhadap hasil operasi ternyata sangat memengaruhi mereka untuk berhenti," kata Aaron C.Van Slyke seperti dikutip dari Yahoo Beauty.

Secara umum, merokok akan membuat pembuluh darah mengerut sehingga oksigen tidak bisa berikatan dengan sel darah. Hal ini membuat jumlah oksigen dalam sirkulasi darah berkurang dan luka operasi lebih lama sembuh.

Kondisi tersebut bukan hanya membuat hasil operasi plastik tidak sesuai harapan, tapi juga menyebabkan efek samping berbahaya seperti nekrosis atau kematian sel dan jaringan.

Perokok juga cenderung akan mengalami reaksi negatif saat dianestesi dan ada kemungkinan infeksi. Bahaya rokok itu belum termasuk risikonya terhadap organ-organ tubuh dan jantung. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Trik Lama tapi Efektif untuk Berhenti Merokok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×