kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,59   9,24   0.99%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OPEC ke AS: Tolong jangan produksi terlalu banyak


Jumat, 12 Mei 2017 / 15:13 WIB
OPEC ke AS: Tolong jangan produksi terlalu banyak


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

LONDON. OPEC telah meminta kesediaan para produsen utama minyak dunia untuk menghentikan produksi berlebih minyak dan membantu mereka dalam menyimbangkan pasar minyak.

Permohonan yang tidak biasa ini dikeluarkan OPEC pada Kamis (11/5) melalui laporan bulanannya. Dalam laporan tersebut, OPEC masih menemukan, pasar minyak global masih menderita akibat melimpah ruahnya suplai.

Menurut laporan tersebut, pasar yang seimbang membutuhkan upaya bersama oleh seluruh produsen minyak dunia dan harus dilakukan tidak hanya untuk keuntungan suatu negara, namun kemakmuran seluruh ekonomi dunia.

OPEC bilang, salah satu produsen minyak yang harus disalahkan adalah Amerika Serikat. Pasalnya, negara ini terus meningkatkan produksi minyak serpih mereka saat harga minyak melorot.

Kenaikan produksi tersebut menghambat upaya OPEC untuk menahan harga minyak di kisaran US$ 50 dan US$ 60 per barel.

Pada November lalu, OPEC dan produsen minyak lainnya sudah menyepakati untuk memangkas produksi minyak. Langkah yang ditujukan untuk mengurangi suplai berlebih di pasar minyak dunia. Untuk sementara waktu, strategi ini cukup berhasil, di mana harga minyak bergerak ke posisi US$ 54 pada awal tahun ini.

Tapi sekarang, pengaruh strategi itu mulai memudar.

OPEC merespon anjloknya harga minyak dunia dengan menyarankan untuk memperpanjang masa kesepakatan pemangkasan produksi dari pertengahan tahun ini.

Kendati demikian, hal itu tidak akan menyelesaikan masalah OPEC terkait Amerika. AS tidak ikut serta dalam kesepakatan. Bahkan jumlah rig yang beroperasi naik dua kali lipat dalam setahun terakhir.

"Saya rasa OPEC saat ini sangat menyadari bahwa mereka tidak memiliki pengaruh seperti yang mereka miliki 10 tahun lalu. Dan sekarang, minyak serpih menjadi produsen mengambang di marlket," jelas Tom Pugh, commodities economist Capital Economics, pada pekan lalu.

Di masa lalu, OPEC sangat gencar mempertahankan pangsa pasarnya. Di 2014, OPEC meningkatkan produksi minyak demi menjegal produsen minyak AS.

Strategi ini menekan harga minyak ke bawah level US$ 30 per barel dan memaksa produsen minyak AS untuk menghitung ulang produksinya di 2015 dan 2016.

Di sisi lain, strategi tersebut berdampak buruk terhadap anggaran pemerintah negara-negara OPEC, sehingga mendorong mereka melakukan penghematan anggaran.

Hal ini juga membuat produsen minyak AS menjadi lebih efisien. Sebab, mereka saat ini bisa bertahan saat harga minyak melorot dibanding beberapa tahun lalu. Analis UBS mengestimasi, produsen AS saat ini bisa untung selama harga minyak di atas US$ 40 per barel, turun dari posisi US$ 65 pada awal 2014.




TERBARU

[X]
×