Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya untuk menambah jumlah dari investor lokal, baik institusional maupun ritel. Hal ini bertujuan agar pasar modal Indonesia lebih stabil dan tidak bergantung terhadap investasi asing.
Nurhaida, Kepala Pengawas Pasar Modal OJK berharap, porsi investor lokal dan asing akan seimbang untuk menjaga stabilitas pasar modal. Pasalnya, saat ini perekonomian kita sangat terpengaruh dari peran investor asing. Maka bila nanti investor asing melakukan penyesuaian portofolio dan keluar dari Indonesia maka stabilitas market akan terganggu.
"Saat ini, sekitar 65% investor yang ada di pasar modal, atau yang memiliki saham emiten-emiten yang tercatat di pasar modal itu adalah asing. Berarti hanya sekitar 35% yang lokal," ujarnya di Jakarta, Senin (14/3).
Oleh karena itu, peningkatan jumlah investor domestik perlu dilakukan sesegera mungkin. Sebelumnya, Bursa mengatakan, hingga Februari 2016 lalu, sudah ada penambahan jumlah investor hingga 8% ke level 468 ribu investor. Hal ini disampaikan Nicky Hogan, Direktur Pengembangan BEI dalam upaya untuk menjaring investor yang ditargetkan hingga 200 ribu investor pada tahun ini.
Untuk menjaring investor, BEI saat ini terus melakukan berbagai program. Salah satunya membangun galeri investasi, melakukan seminar, sosialiasi, sekolah pasar modal dan berbagai kegiatan lain.
"Yang lebih penting, kami berharap investor lokal bisa terus mengimbangi kepemillikan asing. Jadi, kalau asing tiba-tiba keluar dari pasar modal, kita punya daya tahan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News