kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,33   5,73   0.58%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai transaksi obligasi melonjak tinggi


Kamis, 22 Maret 2012 / 11:16 WIB
Nilai transaksi obligasi melonjak tinggi
ILUSTRASI. Cek 25 jurusan di Universitas Brawijaya yang punya daya tampung SBMPTN 2021 terbanyak. Sumber: ub.ac.id.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perdagangan obligasi, baik itu obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi, mencatatkan peningkatan nilai transaksi sampai penutupan kemarin (21/3).

Berdasarkan data Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE) Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/3), total nilai transaksi meningkat 168% menjadi Rp 23,1ttriliun dari Rp 8,6 triliun di hari sebelumnya.

Corporate Secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Tumpal Sihombing, menuturkan, kenaikan ini didorong oleh lonjakan nilai perdagangan obligasi pemerintah dari Rp 7,7 triliun menjadi Rp 23 triliun, pada periode yang sama .

Selain itu, obligasi retail terbaru SR004, juga telah mendongkrak nilai transaksi perdagangan dengan total transaksi sebanyak 1.802 kali dan nilai transaksi Rp 19,4 triliun. "Seiring dengan lonjakan volume, kenaikan tajam juga terjadi pada frekuensi perdagangan obligasi pemerintah, terutama di tenor pendek, yang tercatat meningkat dari 293 transaksi menjadi 2.051 transaksi, "tambah Tumpal, Kamis (22/3).

Analis Mega Capital Indonesia, Ariawan juga menuturkan bahwa secara historikal, seminggu setelah penerbitan dan pencatatan sukuk ritel di pasar sekunder, transaksi di pasar obligasi memang ramai terjadi. "Apalagi SR004 menawarkan kupon yang tinggi, yaitu sebesar 6,25%. Jauh lebih tinggi dibandingkan yield obligasi pemerintah jenis fixed rate bertenor 3 tahun yang yield rata-ratanya sekitar 5%-an," urai Ariawan, Kamis (22/3).

Apalagi, harga SR004 saat ini sudah sebesar 102 atau 2% di atas harga awal. Sehingga, "Kami prediksikan harga akan terus melonjak," tambah Ariawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×