kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

New normal, Ciputra Development (CTRA) masih pede dengan prospek gedung perkantoran


Selasa, 02 Juni 2020 / 21:43 WIB
New normal, Ciputra Development (CTRA) masih pede dengan prospek gedung perkantoran
ILUSTRASI. Okupansi tiga gedung perkantoran Ciputra Development (CTRA) masih tinggi.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih optimis dengan kinerja bisnis gedung perkantorannya di tengah era new normal. Hal tersebut lantaran efek yang ditimbulkan dinilai tidak akan terlalu besar.

Direktur Ciputra Development, Arthadinata Djangkar memaparkan adanya pandemi virus corona memang menimbulkan fenomena work from home (WFH). Akibatnya, kondisi tersebut memberikan inspirasi bagi sebagian penyewa untuk mengusahakan sebagian karyawannya tetap bekerja dari rumah walaupun pandemi virus corona berakhir.

"Namun, saya kira fenomena ini tidak akan terlalu besar dampaknya dalam jangka pendek karena WFH tidak bisa diterapkan untuk berbagai industri/pekerjaan/level karyawan dan juga memerlukan infrastruktur telekomunikasi yang baik juga," kata Arthadinata kepada kontan.co.id, Selasa (2/6).

Baca Juga: Okupansi dan harga sewa perkantoran Intiland (DILD) tertahan pandemi virus corona

Malahan, Artha mengaku lebih khawatir bahwa pandemi ini membuat semua bidang usaha berusaha untuk berhemat dan tidak ekspansi. Hal itulah yang dinilai dapat mengurangi permintaan perkantoran.

Ia memaparkan, saat ini CTRA memiliki tiga gedung perkantoran yang disewakan. Ketiga gedung ini adalah DBS Bank Tower, Tokopedia Tower di Ciputra World 2, dan Tokopedia Care di Ciputra International.

Adapun ketiga gedung tersebut masing-masing memiliki tingkat okupansi di atas 90%, sekitar 70%, dan di atas 75%. Untuk gedung yang sudah mapan okupansinya seperti DBS Bank Tower, Artha bilang kebetulan masa sewa kebanyakan penyewa masih sekitar 2-3 tahun lagi.

Karenanya, praktis tidak ada penyewa baru. "Saat ini tentunya kami berusaha menjaga tingkat okupansi ini," tuturnya.

Baca Juga: Sejarah baru! Ciputra meraup Rp 130 miliar dari penjualan rumah lewat online

Sementara, untuk dua gedung perkantoran lainnya dia mengaku hampir tidak ada penyewa baru. Hanya saja, Arthadinata mengaku tidak khawatir lantaran untuk penyewa gedung memiliki jangka panjang sifatnya. Lanjutnya, rata-rata penyewa dua kali 5 tahun. "Jadi, rata-rata 10 tahun, tetapi sewa dibagi dua periode yang masing-masing 5 tahun," ujar dia.

Menilik laporan keuangan CTRA, tercatat gedung perkantoran masih berkontribusi positif terhadap kinerja di kuartal pertama 2020. Adapun penjualan bersih dari perkantoran tercatat sebesar Rp 220,12 miliar, tumbuh 95,31% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 112,7 miliar.

Sementara, pendapatan dari pihak ketiga untuk segmen perkantoran juga masih tercatat tumbuh 26,6% menjadi Rp 56,44 miliar. Sementara di periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp 44,58 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×