kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nasib saham emiten properti di proyek reklamasi


Senin, 04 April 2016 / 22:21 WIB
Nasib saham emiten properti di proyek reklamasi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Dampak kasus suap yang menyeret petinggi PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dan anggota DPRD DKI merembes ke pasar modal. Saham emiten properti ini terkoreksi tajam pada perdagangan hari ini.

Tak hanya saham APLN, saham dua emiten properti lainnya yang juga turut menjadi pengembang dalam proyek reklamasi Teluk Utara Jakarta ikut merosot. Keduanya adalah PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), dan PT Intiland Development Tbk (DILD).

Pada perdagangan hari ini, Senin (4/4), saham APLN ditutup terkoreksi 10% ke level Rp270, saham PJAA melemah 1% menjadi Rp1.915 dan saham DILD turun 3% jadi Rp 497 per saham.

David Sutyanto, analis First Asia Capital mengatakan koreksi yang terjadi pada saham APLN merupakan suatu hal yang wajar karena direktur Utamanya tersandera kasus hukum. Sementara saham PJAA dan DILD ikut meradang lantaran kasus yang menimpa pimpinan APLN tersebut berkaitan dengan proyek yang juga digarap keduanya.

Kasus suap tersebut berkaitan dengan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta 2015 - 2035 dan Raperda tentang rencana tata ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

Namun, David menilai koreksi saham PJAA dan DILD hanya bersifat sementara karena panic selling yang terjadi di pasar. "Ada kekhawatiran investor kasus tersebut bisa merambat ke manajemen kedua emiten tersebut. Namun sepanjang KPK tidak menyebut nama mereka maka koreksi sahamnya hanya akan terbatas." ujar David.




TERBARU

[X]
×