Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) membukukan pendapatan bersih senilai Rp 5,70 triliun tahun lalu. Realisasi ini naik 10,48% dari pendapatan bersih tahun 2018 yang sebesar Rp 5,16 triliun.
Penjualan kabel masih menjadi kontributor utama bagi pendapatan SCCO, yakni sebesar Rp 5,01 triliun atau 98% dari total pendapatan. Disusul penjualan insulation senilai Rp 678,10 miliar dan penjualan melamin senilai Rp 4,09 miliar.
Baca Juga: Penjualan naik, laba Phapros (PEHA) justru tertekan 22,89% di tahun 2019
Naiknya pendapatan berimbas pada naiknya laba bersih SCCO. Tahun lalu, SCCO mengempit laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas sebesar Rp 315,22 miliar atau naik 19,77% dari realisasi pendapatan tahun sebelumnya yang hanya Rp 263,22 miliar.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas juga naik menjadi Rp 1.533 per saham dari sebelumnya Rp1.280.
Adapun beban pokok pendapatan naik seiring dengan naiknya pendapatan bersih. Tahun lalu, beban pokok pendapatan SCCO mencapai Rp 5 triliun atau naik 9,8% dari beban pokok pendapatan tahun sebelumnya senilai Rp 4,55 triliun.
Beban penjualan dan pemasaran emiten kabel ini juga naik menjadi Rp 96,4 miliar pada akhir 2019.
Baca Juga: Saham BBRI masih dijauhi asing, padahal begini PER dan PBV-nya
Meski laba naik, namun tahun lalu SCCO menanggung rugi selisih kurs hingga Rp 6,36 miliar. Padahal tahun sebelumnya, SCCO masih menerima untung dari selisih kurs senilai Rp 4,7 miliar.
Adapun per 31 Desember 2019, jumlah aset SCCO mencapai Rp 4,4 triliun. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai Rp 1,25 triliun dan ekuitas senilai Rp 3,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
