kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Morgan Stanley yakin PDB Indonesia tembus 5,5% di tahun 2018/2019


Kamis, 10 Mei 2018 / 18:50 WIB
Morgan Stanley yakin PDB Indonesia tembus 5,5% di tahun 2018/2019
ILUSTRASI. Gedung beringkat di Jakarta


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga keuangan Morgan Stanley baru saja merilis riset terbaru soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disusun oleh Deyi Tan dan Zac Su.

Dalam riset tersebut menunjukan pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia di kuartal I-2018 bergerak turun seiring dengan moderasi ekspor yang menyebabkan meningkatnya permintaan domestik.

Namun, PDB senilai 5,1% ini sesuai dengan perkiraan Morgan Stanley dan sedikit di bawah ekspektasi konsensus sebesar 5,2% year on year (yoy). Ke depan, Morgan Stanley memprediksi akan ada pemulihan secara bertahap.

“Secara keseluruhan, dari sisi permintaan domestik terus menunjukkan peningkatan lebih lanjut dan memberikan kontribusi sebesar 5,9 ppt ke basis pertumbuhannya. Di sisi lain, momentum konsumsi publik melambat menjadi 2,7% yoy dari 3,8% yoy di kuartal IV-2017,” tertulis dalam keterangan pers Morgan Stanley, Rabu (9/5).

Di sisi eksternal, ekspor termoderasi menjadi 6,2% yoy dari 8,5% yoy di kuartal IV-2017, sementara impor rebound ke 12,7% yoy dari 11,8% yoy di kuartal IV-2017. Akibatnya, permintaan eksternal bersih memangkas basis pertumbuhannya sebesar 1.1ppt.

Sedangkan selisih perhitungan statistik juga memberikan kontribusi sebesar 0,3 ppt kepada basis pertumbuhannya.

Secara keseluruhan Morgan Stanley masih memprediksikan PDB Indonesia akan tumbuh 5,4% sampai 5,5% di tahun 2018 hingga 2019. Walaupun ada risiko penurunan, namun pihaknya yakin ekonomi Indonesia akan terus membaik.

Adapun, faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan menunjang adalah pertumbuhan ekspor Indonesia yang masih kuat. Tahun politik yang akan meningkatkan private sector serta permintaan domestik dalam negeri. Serta kemampuan Indonesia untuk memitigasi resiko makro ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×