kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Moody's Dorong IHSG dan Rupiah


Selasa, 22 Juni 2010 / 08:27 WIB
Moody's Dorong IHSG dan Rupiah


Reporter: Avanty Nurdiana, Ade Jun Firdaus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Di tengah krisis yang menghantui Eropa, keyakinan pasar pada prospek ekonomi Indonesia justru semakin membaik. Kemarin (21/6), Moody's Investor Services menaikkan pandangan atas prospek atau outlook utang luar negeri Indonesia dari stabil menjadi positif.

Menurut Moody's, perubahan outlook ini mencerminkan penguatan ekonomi Indonesia yang tumbuh berkelanjutan. Hal ini tercermin dari kebijakan fiskal, perbaikan keuangan pemerintah dan posisi utang.

Perubahan outlook ini memang belum membuat peringkat utang luar negeri dalam valuta asing (valas) dan rupiah berubah. Sampai saat ini peringkat utang Indonesia masih level Ba2. Namun peningkatan outlook ini mencerminkan peluang naiknya peringkat utang Indonesia ke level layak investasi.

Sinyal positif ini langsung mendapat respon meriah dari investor. Di pasar uang, kemarin (21/6) nilai tukar rupiah menguat kencang. Berdasarkan kurs tengah BI, kurs rupiah menguat 1,31% menjadi Rp 9.015 per dollar AS. Sedangkan di pasar spot sampai pukul 17.00 WIB, harga rupiah juga menguat 0,96% menjadi Rp 9.015 per dollar AS.

Sentimen positif juga bertiup di bursa. Kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,42% ke level 2.941,9. Branko Windoe, Kepala Tresuri BCA, mengatakan, sentimen peningkatan outlook dari Moody's jadi penopang kenaikan indeks dan rupiah.

IHSG juga menguat mengikuti bursa Asia yang kemarin menguat kencang akibat sentimen positif rencana China merevaluasi yuan.
Sinyal positif dari Moodys agaknya sudah diantisipasi investor asing. Sejak pekan lalu, asing terus mencatatkan beli bersih (net buy). Nilainya Rp 2,64 triliun. Alhasil, dibandingkan awal 2010, kapitalisasi pasar telah saham naik 19,78% jadi Rp 2.418,87 triliun.

Fundamental ekonomi Indonesia yang cukup bagus membuat para analis yakin IHSG berpeluang terus menguat. Sebab, dengan fundamental yang kuat, pemodal asing akan terus masuk. "Ini akan membuat penguatan indeks bisa berlanjut," kata Krishna Dwi Setiawan, Analis Valbury Asia Securities.

Analias Bhakti Securities Edwin Sebayang memperkirakan, dalam waktu dekat IHSG bisa menembus level 3.000. Tapi, untuk rupiah, Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih meramal, penguatannya terbatas. Sebab, BI tak akan membiarkan rupiah menguat terlalu tajam. Menurut dia, jika yuan direvaluasi 3%, rupiah bisa menguat jadi Rp 7.650 per dollar AS. "Tapi saat ini rupiah masih di Rp 9.000 per dolar AS," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×