kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Minyak WTI masih bisa menguat sementara


Selasa, 13 Juni 2017 / 20:09 WIB
Minyak WTI masih bisa menguat sementara


Reporter: Namira Daufina | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Rencana Arab Saudi untuk mengurangi distribusi minyak ke Asia pada Juli 2017 berhasil jadi katalis yang menopang kenaikan harga minyak WTI.

Mengutip Bloomberg, Selasa (13/6) pukul 18.02 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli 2017 merangkak naik 0,22% ke level US$ 46,18 per barel dibanding hari sebelumnya. Walau dalam sepekan terakhir harga minyak WTI tercatat masih melorot 4,17%.

Lukman Leong, Research and Analyst PT Valbury Asia Futures menjelaskan, pernyataan Arab Saudi untuk memangkas pasokannya ke Asia sebanyak 300.000 barel per hari di bulan Juli 2017 ini diharapkan akan mampu mengikis banjir pasokan minyak mentah di Asia. Karena memang selama ini diketahui pengiriman minyak mentah OPEC ke Asia terhitung sangat tinggi.

Sepanjang Mei 2017 saja pengiriman minyak ke Asia mencapai 21,5 juta barel per hari atau setara dengan levelnya di akhir 2016 lalu. “Upaya Arab ini jelas jadi katalis positif karena pasar melihat sebagai bagian dari keseriusan OPEC untuk mengurangi kelebihan produksi dan pasokan secara global,” imbuh Lukman.

Walau dampaknya memang tidak akan signifikan mengingat laporan terbaru menunjukkan setidaknya ada 15 supertanker minyak yang sedang berlabuh di Southeast Asia’s Strait Malacca dan Singapore Strait yang berisikan bahan bakar belum terjual. Artinya memang sedang terjadi banjir pasokan di Asia dan langkah Arab Saudi memangkas distribusi memberikan angin segar.

Menurut Lukman untuk jangka pendek, katalis ini memang jadi pendukung kenaikan harga minyak WTI. “Bisa saja harga minyak WTI masih dijaga kenaikannya secara terbatas. Namun indikator yang paling terlihat adalah apakah harga mampu bertahan di atas level US$ 46,00 per barel atau tidak, jika mampu maka harga bisa terus naik,” tebak Lukman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×